Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar mendorong pemerintah kabupaten setempat segera melakukan upaya cepat untuk menambah penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit karena sangat dibutuhkan masyarakat.
"Isu minimnya penerbangan dari Bandara Haji Asan Sampit tentu perlu ditanggapi serius oleh pemerintah daerah. Harus ada langkah-langkah konkret," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Harapan ini disampaikan Kurniawan menyikapi semakin lesunya pelayanan penerbangan di daerah ini. Selain jadwal penerbangan yang terbatas, kondisi ini diperparah dengan terhentinya penerbangan rute Sampit-Surabaya sehingga tersisa rute Sampit-Jakarta.
Selain itu, harga tiket pesawat di Sampit juga hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding di daerah lain seperti di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.
Menurut Kurniawan, bandara sudah menjadi jendela bagi daerah ini. Transportasi udara juga berpengaruh besar terhadap perekonomian daerah dan masyarakat.
Semakin menurunnya pelayanan di Bandara Haji Asan Sampit sangat disayangkan oleh masyarakat hingga kalangan pengusaha. Semua merasa prihatin, apalagi jika sampai terus terpuruk dan tidak beroperasi.
"Kita harus melakukan hal hal yang valid dan lebih nyata. Tentu ini tantangan serius bagi pemerintah daerah," timpal politisi Partai Amanat Nasional.
Pihaknya dari komisi IV mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah terkait adanya kemunduran di sektor penerbangan di Kotim. DPRD mendorong pemerintah kabupaten untuk melakukan pendekatan untuk menarik minat maskapai mau melayani penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit.
Baca juga: Dilirik partai lain, begini tanggapan Irawati
"Maskapan tidak perlu khawatir terkait penumpang, karena penumpang dari Kotim sangat besar. Dan penumpang pun butuh kepastian terbang. Jangan sampai sudah jadwal terbang tapi batal," demikian Kurniawan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia sepakat bekerja sama mengembangkan Bandara Haji Asan Sampit. Tujuannya agar kapasitas dan layanan bandara ini ditingkatkan sehingga membawa dampak besar terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi kita semua, karena kita akan memulai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur yang sangat vital bagi kemajuan Kabupaten k
Kotawaringin Timur, yaitu pengembangan Bandara Haji Asan Sampit," kata Halikinnor.
Dijelaskannya, Kabupaten Kotawaringin Timur adalah kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk. Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.
Baca juga: TPID Kotim siapkan strategi untuk tekan inflasi daerah
Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di wilayah kabupaten kotawaringin timur dan sekitarnya.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita semua dalam mewujudkan cita-cita besar ini. Mohon dukungan dan kerja samanya," demikian Halikinnor.
Baca juga: Guru di Kotim dibekali kemampuan menghadapi era digital melalui program PembaTIK
Baca juga: Disdik Kotim dorong guru agar lebih inovatif
Baca juga: Tidak terbukti korupsi, mantan Kadishub Kotim tegaskan keadilan masih ada
"Isu minimnya penerbangan dari Bandara Haji Asan Sampit tentu perlu ditanggapi serius oleh pemerintah daerah. Harus ada langkah-langkah konkret," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Harapan ini disampaikan Kurniawan menyikapi semakin lesunya pelayanan penerbangan di daerah ini. Selain jadwal penerbangan yang terbatas, kondisi ini diperparah dengan terhentinya penerbangan rute Sampit-Surabaya sehingga tersisa rute Sampit-Jakarta.
Selain itu, harga tiket pesawat di Sampit juga hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding di daerah lain seperti di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.
Menurut Kurniawan, bandara sudah menjadi jendela bagi daerah ini. Transportasi udara juga berpengaruh besar terhadap perekonomian daerah dan masyarakat.
Semakin menurunnya pelayanan di Bandara Haji Asan Sampit sangat disayangkan oleh masyarakat hingga kalangan pengusaha. Semua merasa prihatin, apalagi jika sampai terus terpuruk dan tidak beroperasi.
"Kita harus melakukan hal hal yang valid dan lebih nyata. Tentu ini tantangan serius bagi pemerintah daerah," timpal politisi Partai Amanat Nasional.
Pihaknya dari komisi IV mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah terkait adanya kemunduran di sektor penerbangan di Kotim. DPRD mendorong pemerintah kabupaten untuk melakukan pendekatan untuk menarik minat maskapai mau melayani penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit.
Baca juga: Dilirik partai lain, begini tanggapan Irawati
"Maskapan tidak perlu khawatir terkait penumpang, karena penumpang dari Kotim sangat besar. Dan penumpang pun butuh kepastian terbang. Jangan sampai sudah jadwal terbang tapi batal," demikian Kurniawan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia sepakat bekerja sama mengembangkan Bandara Haji Asan Sampit. Tujuannya agar kapasitas dan layanan bandara ini ditingkatkan sehingga membawa dampak besar terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi kita semua, karena kita akan memulai langkah besar dalam pengembangan infrastruktur yang sangat vital bagi kemajuan Kabupaten k
Kotawaringin Timur, yaitu pengembangan Bandara Haji Asan Sampit," kata Halikinnor.
Dijelaskannya, Kabupaten Kotawaringin Timur adalah kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk. Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.
Baca juga: TPID Kotim siapkan strategi untuk tekan inflasi daerah
Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di wilayah kabupaten kotawaringin timur dan sekitarnya.
"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita semua dalam mewujudkan cita-cita besar ini. Mohon dukungan dan kerja samanya," demikian Halikinnor.
Baca juga: Guru di Kotim dibekali kemampuan menghadapi era digital melalui program PembaTIK
Baca juga: Disdik Kotim dorong guru agar lebih inovatif
Baca juga: Tidak terbukti korupsi, mantan Kadishub Kotim tegaskan keadilan masih ada