Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Sugiyanto mengatakan pihaknya mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan pertanian.
"Kami belum menerima laporan dari penyuluh atau petani kalau sudah ada lahan pertanian terbakar. Namun ini tetap menjadi perhatian bagi kami untuk melakukan pencegahan," kata Sugiyanto di Palangka Raya, Rabu.
Upaya itu di antaranya dengan meningkatkan komunikasi dengan petani dan penyuluh dalam rangka deteksi dini kebakaran lahan di kawasan pertanian. Apalagi lanjut dia, ada 344 hektare lahan di Palangka Raya yang berpotensi dalam pengembangan tanaman hortikultura.
Kemudian juga dengan memberikan edukasi kepada para petani untuk tidak membakar lahan dengan alasan apapun, termasuk dengan tujuan membersihkan atau membuka lahan untuk pertanian.
"Membersihkan atau membuka lahan dengan dibakar akan memberikan dampak negatif dari berbagai sektor, baik ekonomi, kesehatan lingkungan dan udara, ancaman Kesehatan," katanya.
Kebakaran lahan juga dapat berdampak langsung pada sektor pertanian saat kebakaran di lahan gambut yang sulit dipadamkan merembet ke lahan pertanian dan perusahaan yang bergerak di pertanian.
Untuk itu, pihaknya juga telah mengeluarkan dan mendistribusikan surat edaran mengenai kewaspadaan dan Langkah antisipasi kebakaran di lahan pertanian. Sasarannya para petani di wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Dirut PLN raih penghargaan tokoh inspiratif penggerak transisi energi
Apalagi saat ini, Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menetapkan status siaga karhutla seiring kondisi cuaca yang masuk pada musim kemarau.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu Saat ini wilayah Kota Palangka Raya memiliki risiko tinggi untuk terjadi kebakaran lahan. Terutama pada lahan tidur atau yang tidak produktif.
Untuk itu, dalam rangka memastikan persiapan dan kesiapan personel, sarana maupun prasarana, pemerintah kota setempat juga melaksanakan saat apel siaga karhutla serta gelar pasukan dan peralatan.
"Pemkot Palangka Raya telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana pemadam kebakaran, termasuk memeriksa dan mengaktifkan posko-posko penanggulangan karhutla serta memastikan bahwa sumur bor berfungsi maksimal," katanya
Hera pun mengingatkan pentingnya koordinasi antara berbagai instansi terkait seperti BPBD, Damkar, DPKP dan relawan. Selain itu, ia juga menekankan perlunya keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan karhutla.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan karhutla akan terus kami lakukan untuk memastikan semua pihak sadar akan risiko dan langkah-langkah preventif yang dapat diambil,” ucapnya.
Baca juga: KPU petakan kebutuhan TPS khusus Pilkada Palangka Raya 2024
Baca juga: BPBD Palangka Raya sambangi sekolah untuk sosialisasikan mitigasi bencana
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemerintah Kota Palangka Raya optimalkan komoditas cabai
"Kami belum menerima laporan dari penyuluh atau petani kalau sudah ada lahan pertanian terbakar. Namun ini tetap menjadi perhatian bagi kami untuk melakukan pencegahan," kata Sugiyanto di Palangka Raya, Rabu.
Upaya itu di antaranya dengan meningkatkan komunikasi dengan petani dan penyuluh dalam rangka deteksi dini kebakaran lahan di kawasan pertanian. Apalagi lanjut dia, ada 344 hektare lahan di Palangka Raya yang berpotensi dalam pengembangan tanaman hortikultura.
Kemudian juga dengan memberikan edukasi kepada para petani untuk tidak membakar lahan dengan alasan apapun, termasuk dengan tujuan membersihkan atau membuka lahan untuk pertanian.
"Membersihkan atau membuka lahan dengan dibakar akan memberikan dampak negatif dari berbagai sektor, baik ekonomi, kesehatan lingkungan dan udara, ancaman Kesehatan," katanya.
Kebakaran lahan juga dapat berdampak langsung pada sektor pertanian saat kebakaran di lahan gambut yang sulit dipadamkan merembet ke lahan pertanian dan perusahaan yang bergerak di pertanian.
Untuk itu, pihaknya juga telah mengeluarkan dan mendistribusikan surat edaran mengenai kewaspadaan dan Langkah antisipasi kebakaran di lahan pertanian. Sasarannya para petani di wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Dirut PLN raih penghargaan tokoh inspiratif penggerak transisi energi
Apalagi saat ini, Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menetapkan status siaga karhutla seiring kondisi cuaca yang masuk pada musim kemarau.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu Saat ini wilayah Kota Palangka Raya memiliki risiko tinggi untuk terjadi kebakaran lahan. Terutama pada lahan tidur atau yang tidak produktif.
Untuk itu, dalam rangka memastikan persiapan dan kesiapan personel, sarana maupun prasarana, pemerintah kota setempat juga melaksanakan saat apel siaga karhutla serta gelar pasukan dan peralatan.
"Pemkot Palangka Raya telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana pemadam kebakaran, termasuk memeriksa dan mengaktifkan posko-posko penanggulangan karhutla serta memastikan bahwa sumur bor berfungsi maksimal," katanya
Hera pun mengingatkan pentingnya koordinasi antara berbagai instansi terkait seperti BPBD, Damkar, DPKP dan relawan. Selain itu, ia juga menekankan perlunya keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan karhutla.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan karhutla akan terus kami lakukan untuk memastikan semua pihak sadar akan risiko dan langkah-langkah preventif yang dapat diambil,” ucapnya.
Baca juga: KPU petakan kebutuhan TPS khusus Pilkada Palangka Raya 2024
Baca juga: BPBD Palangka Raya sambangi sekolah untuk sosialisasikan mitigasi bencana
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemerintah Kota Palangka Raya optimalkan komoditas cabai