Sampit (ANTARA) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar simulasi tes Computer Assisted Test (CAT) menjelang seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
Simulasi itu dilakukan dengan mengundang staf dari BKN Regional VIII untuk mengecek fasilitas tes CPNS nanti, kata Kepala BKPSDM Kotim Kamaruddin Makkalepu di Sampit, Rabu.
"Jadi kesempatan yang baik ini, kami juga gunakan untuk melaksanakan simulasi tes CAT," tambahnya.
Adapun simulasi ini dilaksanakan bertujuan memberikan pengalaman bagi para peserta tentang tata cara pelaksanaan tes CAT, khususnya bagi mereka yang berkeinginan mengikuti seleksi CASN, baik itu sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dalam simulasi tes CAT ini, pihaknya meminta bantuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dalam hal ini melalui BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin untuk memberikan panduan dan penjelasan seputar tes CAT.
Simulasi tes CAT ini dibuka untuk umum dengan jumlah peserta dibatasi 200 orang. Kendati, sebagian besar pesertanya merupakan tenaga kontrak maupun honorer di lingkungan Pemkab Kotim.
Kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi dan setiap sesi diberikan waktu 45 menit. Simulasi tes CAT dilaksanakan semirip mungkin dengan tes sesungguhnya, hanya saja untuk jumlah pertanyaan dan durasinya lebih singkat.
"Sistem pelaksanaan dalam simulasi ini persis sama dengan tes sesungguhnya, sehingga diharapkan saat tes nanti mereka tidak canggung lagi dan bisa mengikuti tes dengan baik," beber Kamaruddin.
Kepala BKPSDM Kotim itu pun menyebutkan bahwa pihaknya berinisiatif menggelar simulasi ini, lantaran pengalaman pada pelaksanaan tes CAT sebelumnya cukup banyak peserta yang canggung, gugup atau tidak terbiasa dengan sistem tes, sehingga tidak bisa menjawab dengan baik walaupun sebenarnya paham dengan pertanyaan yang dimaksud.
"Kami berharap dengan adanya simulasi ini bisa meminimalisir kendala-kendala dalam pelaksanaan tes yang sesungguhnya dan dengan begitu pula membesar peluang peserta untuk lulus tes," ujarnya.
Kedatangan tim BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin bukan hanya untuk melaksanakan simulasi tes CAT, tetapi juga mengecek kesiapan fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki Pemkab Kotim untuk pelaksanaan tes CAT mandiri.
Kamaruddin menyampaikan, dalam pelaksanaan seleksi CPNS maupun PPPK pihaknya diberikan pilihan untuk melaksanakan tes mandiri atau di UPTD BKN di Palangka Raya. Namun, untuk bisa melaksanakan tes mandiri ada persyaratan yang harus dipenuhi, utamanya dari segi sarana prasarana.
Pemkab Kotim menyiapkan 80 komputer, meliputi 75 reguler dan lima cadangan, untuk persiapan seleksi CPNS maupun PPPK. Disamping itu, kelengkapan lainnya seperti genset untuk antisipasi pemadaman listrik juga telah disiapkan.
"Setelah dicek tim BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin akan melapor ke pusat, kami berharap semua berfungsi dengan baik sehingga tes CPNS nanti bisa dilaksanakan di sini," pungkasnya.
Perwakilan BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin Adhitya Wiradilaga menyampaikan kedatangan pihaknya ke Kotim untuk memenuhi undangan dari pemerintah daerah setempat, khususnya BKPSDM untuk melaksanakan simulasi maupun pengecekan fasilitas.
"Untuk fasilitasi, karena Kotim sudah sering melaksanakan kegiatan ujian, baik itu tes CAT, tes kedinasan hingga asesmen, jadi fasilitasnya menurut kami suda sangat bagus dan baik. Tapi untuk keputusan lokasi pelaksanaan tes CAT nanti menunggu dari pimpinan," ujarnya.
Ditambahkan oleh rekannya, Perwakilan BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin Isnan Syamhudi menyebutkan adanya simulasi sebelum pelaksanaan tes CAT sebenarnya memang diperlukan.
Baca juga: Gunakan metode daur ulang, peningkatan Jalan HM Arsyad ditargetkan selesai Desember
Dalam beberapa pengalaman tes CAT pihaknya kerap mendapati peserta yang tidak paham atau tidak terbiasa menggunakan komputer sehingga hal itu menjadi kendala tersendiri bagi yang bersangkutan, ditambah lagi tes dibatasi oleh waktu.
"Terutama untuk orang yang biasanya bekerja di lapangan, mereka tidak terbiasa memegang komputer dan semacamnya, bahkan untuk mengoperasikan mouse dan keyboard pun mereka kesulitan," bebernya.
Maka dari itu, dengan adanya simulasi ini memberikan kesempatan bagi calon peserta untuk mengenal tata cara tes CAT, sehingga pada waktunya nanti tidak gugup dan sudah terbiasa dalam melaksanakan tes sebenarnya.
Sementara dari simulasi yang dilaksanakan kali ini, pihaknya tidak mendapati peserta yang kesulitan menggunakan komputer dan simulasi ini fokus pada pengenalan aplikasi yang digunakan pada pelaksanaan tes CAT.
Aplikasi yang digunakan dalam simulasi ini sama persis dengan tes CAT sebenarnya, namun untuk pertanyaan atau soal yang disediakan berbeda. Pihaknya memastikan soal dalam simulasi tidak sama dengan tes CAT pada seleksi CPNS maupun PPPK.
Baca juga: Pemkab Kotim buat katalog mebel untuk berdayakan UMKM lokal
Baca juga: Kepala Dinas terjerat korupsi, Bupati Kotim tegaskan hormati proses hukum
Baca juga: Bupati Kotim: rute Sampit-Surabaya dari NAM Air diuji coba empat bulan
Simulasi itu dilakukan dengan mengundang staf dari BKN Regional VIII untuk mengecek fasilitas tes CPNS nanti, kata Kepala BKPSDM Kotim Kamaruddin Makkalepu di Sampit, Rabu.
"Jadi kesempatan yang baik ini, kami juga gunakan untuk melaksanakan simulasi tes CAT," tambahnya.
Adapun simulasi ini dilaksanakan bertujuan memberikan pengalaman bagi para peserta tentang tata cara pelaksanaan tes CAT, khususnya bagi mereka yang berkeinginan mengikuti seleksi CASN, baik itu sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dalam simulasi tes CAT ini, pihaknya meminta bantuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dalam hal ini melalui BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin untuk memberikan panduan dan penjelasan seputar tes CAT.
Simulasi tes CAT ini dibuka untuk umum dengan jumlah peserta dibatasi 200 orang. Kendati, sebagian besar pesertanya merupakan tenaga kontrak maupun honorer di lingkungan Pemkab Kotim.
Kegiatan ini dibagi dalam tiga sesi dan setiap sesi diberikan waktu 45 menit. Simulasi tes CAT dilaksanakan semirip mungkin dengan tes sesungguhnya, hanya saja untuk jumlah pertanyaan dan durasinya lebih singkat.
"Sistem pelaksanaan dalam simulasi ini persis sama dengan tes sesungguhnya, sehingga diharapkan saat tes nanti mereka tidak canggung lagi dan bisa mengikuti tes dengan baik," beber Kamaruddin.
Kepala BKPSDM Kotim itu pun menyebutkan bahwa pihaknya berinisiatif menggelar simulasi ini, lantaran pengalaman pada pelaksanaan tes CAT sebelumnya cukup banyak peserta yang canggung, gugup atau tidak terbiasa dengan sistem tes, sehingga tidak bisa menjawab dengan baik walaupun sebenarnya paham dengan pertanyaan yang dimaksud.
"Kami berharap dengan adanya simulasi ini bisa meminimalisir kendala-kendala dalam pelaksanaan tes yang sesungguhnya dan dengan begitu pula membesar peluang peserta untuk lulus tes," ujarnya.
Kedatangan tim BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin bukan hanya untuk melaksanakan simulasi tes CAT, tetapi juga mengecek kesiapan fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki Pemkab Kotim untuk pelaksanaan tes CAT mandiri.
Kamaruddin menyampaikan, dalam pelaksanaan seleksi CPNS maupun PPPK pihaknya diberikan pilihan untuk melaksanakan tes mandiri atau di UPTD BKN di Palangka Raya. Namun, untuk bisa melaksanakan tes mandiri ada persyaratan yang harus dipenuhi, utamanya dari segi sarana prasarana.
Pemkab Kotim menyiapkan 80 komputer, meliputi 75 reguler dan lima cadangan, untuk persiapan seleksi CPNS maupun PPPK. Disamping itu, kelengkapan lainnya seperti genset untuk antisipasi pemadaman listrik juga telah disiapkan.
"Setelah dicek tim BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin akan melapor ke pusat, kami berharap semua berfungsi dengan baik sehingga tes CPNS nanti bisa dilaksanakan di sini," pungkasnya.
Perwakilan BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin Adhitya Wiradilaga menyampaikan kedatangan pihaknya ke Kotim untuk memenuhi undangan dari pemerintah daerah setempat, khususnya BKPSDM untuk melaksanakan simulasi maupun pengecekan fasilitas.
"Untuk fasilitasi, karena Kotim sudah sering melaksanakan kegiatan ujian, baik itu tes CAT, tes kedinasan hingga asesmen, jadi fasilitasnya menurut kami suda sangat bagus dan baik. Tapi untuk keputusan lokasi pelaksanaan tes CAT nanti menunggu dari pimpinan," ujarnya.
Ditambahkan oleh rekannya, Perwakilan BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin Isnan Syamhudi menyebutkan adanya simulasi sebelum pelaksanaan tes CAT sebenarnya memang diperlukan.
Baca juga: Gunakan metode daur ulang, peningkatan Jalan HM Arsyad ditargetkan selesai Desember
Dalam beberapa pengalaman tes CAT pihaknya kerap mendapati peserta yang tidak paham atau tidak terbiasa menggunakan komputer sehingga hal itu menjadi kendala tersendiri bagi yang bersangkutan, ditambah lagi tes dibatasi oleh waktu.
"Terutama untuk orang yang biasanya bekerja di lapangan, mereka tidak terbiasa memegang komputer dan semacamnya, bahkan untuk mengoperasikan mouse dan keyboard pun mereka kesulitan," bebernya.
Maka dari itu, dengan adanya simulasi ini memberikan kesempatan bagi calon peserta untuk mengenal tata cara tes CAT, sehingga pada waktunya nanti tidak gugup dan sudah terbiasa dalam melaksanakan tes sebenarnya.
Sementara dari simulasi yang dilaksanakan kali ini, pihaknya tidak mendapati peserta yang kesulitan menggunakan komputer dan simulasi ini fokus pada pengenalan aplikasi yang digunakan pada pelaksanaan tes CAT.
Aplikasi yang digunakan dalam simulasi ini sama persis dengan tes CAT sebenarnya, namun untuk pertanyaan atau soal yang disediakan berbeda. Pihaknya memastikan soal dalam simulasi tidak sama dengan tes CAT pada seleksi CPNS maupun PPPK.
Baca juga: Pemkab Kotim buat katalog mebel untuk berdayakan UMKM lokal
Baca juga: Kepala Dinas terjerat korupsi, Bupati Kotim tegaskan hormati proses hukum
Baca juga: Bupati Kotim: rute Sampit-Surabaya dari NAM Air diuji coba empat bulan