Mengenal perbedaan proses pembuatan batik tulis dan cap

Selasa, 3 September 2024 14:52 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Batik tulis dan batik cap adalah dua jenis batik yang sering ditemukan, namun keduanya memiliki proses pembuatan dan karakteristik yang berbeda.

Batik tulis dibuat secara manual menggunakan canting dan malam, prosesnya memerlukan keterampilan yang mendalam serta waktu yang cukup lama, hingga menjadikannya lebih mahal.

"Kalau kita paham tentang batik, sekali lihat, kita sudah tahu ini batik tulis," kata Kolektor dan Seniman Batik Dave Tjoa saat ditemui ANTARA dalam pembukaan Pameran Batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu.

Terlebih, setiap motif pada batik tulis dihasilkan dengan tangan, sehingga setiap karya memiliki keunikan tersendiri.

Di sisi lain, batik cap diproduksi dengan menggunakan stempel atau cap yang dicetak pada kain. Proses tersebut jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan batik tulis.

Baca juga: Peragaan busana nasional kenalkan wastra Kalimantan Tengah

Meskipun motif dasar pada batik cap bisa mirip dengan batik tulis, ada perbedaan dalam cara penerapannya.

Pada batik cap tulis, rangka motif bisa sama dengan batik tulis, tetapi isian motifnya mungkin berbeda.

Namun, dalam hal kualitas kain, tidak ada perbedaan signifikan antara batik tulis dan batik cap.

"Secara kualitas kain, itu sebenarnya sama saja," ungkap Dave.

Baca juga: Kiat rawat kain batik agar warna dan motifnya tetap cantik

Perbedaan utama terletak pada proses pembuatan dan harga. Batik tulis, yang memerlukan waktu dan keterampilan lebih banyak, umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan batik cap.

Di sisi lain, Dave menekankan pentingnya bagi setiap orang yang membeli atau memiliki batik untuk memahami lebih dari sekadar bentuknya.

"Mengetahui motif dan makna batik bukan hanya soal memiliki, tetapi tentang menghargai," ujar Dave.

Baca juga: Kiat padu padan gaya favorit dengan batik

Dengan memahami arti di balik motif batik, kita tidak hanya menunjukkan apresiasi terhadap seni dan budaya batik, tetapi juga menghormati para perajin yang dengan penuh keterampilan dan dedikasi menciptakan setiap karya tersebut.

Hal tersebut menjadi bentuk penghargaan mendalam yang menjadikan setiap potongan batik lebih dari sekadar pakaian, tetapi sebagai simbol budaya yang bernilai.

Baca juga: Bagaimana cara bedakan batik asli dengan tekstil bercorak batik?

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Berikut cara merawat dan mencuci batik

03 September 2024 17:50 Wib

Peragaan busana nasional kenalkan wastra Kalimantan Tengah

27 July 2024 9:45 Wib

Puaskan konsumen, IKM ikuti bimtek desain dan menjahit pakaian batik khas Kalteng

04 July 2024 15:19 Wib

Rute baru Pangkalan Bun-Semarang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kobar

27 May 2024 18:56 Wib

Pemkab Gumas pamerkan batik khas di Kalteng Expo 2024

12 May 2024 17:32 Wib
Terpopuler

Berikut profil Agustiar Sabran, cagub Kalteng untuk Pilkada 2024

Kabar Daerah - 17 September 2024 8:17 Wib

Legislator Gumas berharap Pilkada 2024 jadi ajang adu gagasan

Kabar Daerah - 13 September 2024 8:40 Wib

KPU Bartim minta masyarakat berikan masukan dan tanggapan paslon Pilkada 2024

Kabar Daerah - 15 September 2024 0:26 Wib

Jatim tantang Jabar di final PON 2024

Olahraga - 17 September 2024 6:19 Wib

Dispar terus motivasi warga jaga sanitasi dan kebersihan objek wisata di Kobar

Kabar Daerah - 20 jam lalu