Kuala Kapuas (ANTARA) - Perkembangan batik tulis di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, semakin terlihat dengan hadirnya pengrajin yang mengangkat motif-motif lokal sebagai ciri khas daerah.
Salah satunya berasal dari Batik Tulis Furi Eva Collections, usaha yang mulai dirintis sejak 2023 itu, kini menjadi salah satu penggerak kerajinan batik bermotif khas Kapuas.
“Motif yang dihadirkan terinspirasi dari simbol-simbol daerah, mulai dari Huma Betang hingga Batang Garing yang berada di kawasan bundaran kota,” kata pemilik usaha, Eva Lestari, kepada wartawan di Kuala Kapuas, Jumat.
Menurutnya, penggunaan ikon tersebut menjadi penanda kuat bahwa batik yang dihasilkan benar-benar mewakili identitas Kapuas.
Eva menuturkan bahwa ketertarikannya bermula dari minimnya produksi batik tulis di Kapuas. Setelah melihat langsung proses membatik di Pulau Jawa, ia terdorong untuk menghadirkan produk serupa di daerah sendiri.
Seluruh pengerjaan dilakukan manual, mulai dari penggambaran pola, proses mencanting, pelilinan hingga pewarnaan. Untuk satu lembar kain, waktu yang dibutuhkan berkisar dua hingga tiga hari.
Salah satu pencanting, Ismi Sabrina, turut menjelaskan proses yang sedang ia kerjakan. Ia menyebutkan bahwa pembuatan garis pola sebelum masuk tahap pewarnaan memerlukan ketelitian tinggi.
Durasi pekerjaan sangat bergantung pada tingkat kerumitan motif, dan untuk satu pola sederhana biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Saat ini, ia tengah menyelesaikan motif kepala Mandau.
Selain produksi, usaha tersebut juga menjadi wadah belajar bagi anak muda Kapuas. Mereka dilatih teknik dasar membatik hingga mampu menguasai prosesnya secara mandiri.
Harapannya, keterampilan itu dapat mendorong hadirnya pelaku usaha batik baru di masa mendatang.
Untuk pemasaran, produk sudah banyak diminati masyarakat Kapuas dan Pulang Pisau, serta dipasarkan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok guna menjangkau pembeli yang lebih luas.
Eva menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah menggunakan produk mereka.
Ia berharap dukungan terhadap UMKM lokal semakin diperkuat agar batik tulis Kapuas semakin dikenal dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
