DPRD dorong generasi muda lestarikan wastra Kalteng

id Wakil Ketua II Komisi III DPRD Palangka Raya, Sri Ani Rintuh,wastra kalteng, batik kalteng, benang bintik, palangkaraya

DPRD dorong generasi muda lestarikan wastra Kalteng

Peserta mengenakan pakaian wastra benang bintik khas Kalimantan Tengah saat mengikuti lomba peragaan busana benang bintik di Bundaran Besar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (1/11/2024). Lomba yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng tersebut menampilkan berbagai kreasi busana wastra benang bintik, bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan wastra khas Kalteng kepada masyarakat terutama generasi muda. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/Spt.

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua II Komisi III DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sri Ani Rintuh mengajak generasi muda untuk terus melestarikan wastra setempat, seperti batik atau benang bintik sebagai warisan budaya bangsa.

"Apalagi hari ini merupakan Hari Batik Nasional, menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan batik khas Kalimantan Tengah ke khalayak luas," katanya di Palangka Raya, Kamis.

Dia menilai, batik bukan hanya sekadar kain bermotif yang digunakan untuk kegiatan tertentu, tetapi juga identitas dan simbol kebanggaan suatu daerah.

Untuk itu ia menekankan, pelestarian batik tidak hanya sebatas mengenakan pakaian batik pada hari tertentu, tetapi juga memahami nilai, makna, serta filosofi yang terkandung dalam setiap motif. Dengan begitu, generasi muda dapat menghargai batik lebih dalam.

Baca juga: DPRD apresiasi Pemkot Palangka Raya optimalkan pasar penyeimbang

Selain itu, Sri juga menilai perkembangan industri batik lokal di Kalimantan Tengah, khususnya di Palangka Raya masih memiliki ruang besar untuk digarap.

“Kalau kita lihat, potensi batik di daerah kita sebenarnya luar biasa. Tinggal bagaimana didorong agar lebih dikenal luas, tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional,” ucapnya.

Sri menambahkan, dukungan pemerintah dalam bentuk program pembinaan, pelatihan, hingga fasilitasi promosi juga sangat diperlukan. Hal ini dapat membantu UMKM batik lokal bersaing dengan produk dari luar daerah.

Di sisi lain, ia mengajak masyarakat Palangka Raya untuk bangga mengenakan batik di berbagai kesempatan, baik acara formal maupun sehari-hari. Dengan cara ini, batik tidak hanya menjadi simbol seremonial, tetapi benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup.

“Momentum Hari Batik Nasional ini harus kita jadikan pengingat warisan budaya kita memiliki nilai tinggi. Tugas kita adalah merawatnya agar tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.

Sri juga menyoroti pentingnya edukasi sejak dini di sekolah-sekolah terkait batik. Menurutnya, anak-anak perlu diperkenalkan dengan batik bukan hanya dalam bentuk pakaian, tetapi juga melalui kegiatan praktik membatik yang bisa memicu kreativitas.

“Kalau sejak kecil sudah dikenalkan, maka akan tumbuh rasa cinta dan kebanggaan. Ini penting supaya batik tidak ditinggalkan oleh generasi muda,” demikian Sri.

Baca juga: Disdik beri dukungan beroperasionalnya Sekolah Rakyat Palangka Raya

Baca juga: DPRD Kalteng sarankan pemutihan PKB jangan setiap tahun

Baca juga: DPRD Palangka Raya komitmen tuntaskan pembahasan perubahan APBD 2025


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.