Sampit (ANTARA) - Maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah sosok Muhammad Rudini Darwan Ali - Paisal Damarsing dinilai memiliki kualitas yang mumpuni di mata tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Kotim, Gusti Abdul Kaspul Anwar.
“Kalau dari segi latar belakang, Rudini dan Paisal ini tidak perlu diragukan lagi. Terutama Rudini adalah anak dari almarhum Darwan Ali, Bupati Seruyan dua periode. Bisa dibilang dia memiliki darah politik dari sang ayah,” kata Kaspul di Sampit, Jumat.
Sekilas tentang Kaspul, disamping menjadi salah satu pendiri PAN, ia juga termasuk sosok yang disegani banyak orang. Selama 29 tahun terakhir ia mendapat kepercayaan menjabat Ketua RT 27 Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Ia juga menjadi pengurus pertama di Masjid Al Falah Jalan Achmad Yani Sampit dan Musala Riyatul Jannah Jalan Rangkas III. Sebagai tetua di lingkungannya, pendapat Kaspul kerap menjadi acuan masyarakat.
Kaspul berpendapat, dari segi latar belakang Rudini memiliki potensi yang kuat untuk menjadi Bupati Kotim ke depannya. Ini turut dipengaruhi kemampuan politik yang diturunkan dari sang ayah, Darwan Ali yang sudah malang melintang di dunia politik dan menjabat sebagai Bupati Seruyan pada 2003 hingga 2013.
Terbukti, empat dari enam anak Darwan Ali juga terjun ke dunia politik. Mulai dari Ahmad Ruswandi yang pernah menjabat Ketua DPRD Seruyan, lalu Iswanti yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kalteng, Wakil Bupati Seruyan dan kini turut maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai calon Bupati Seruyan.
Kemudian, Rudini Ketua DPD PAN Kotim yang juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kotim dan adiknya Rizky Amalia pernah menjabat anggota DPRD Kalteng. Sehingga, ia yakin banyak hal telah dipelajari Rudini dari sang ayah yang dapat menjadi bekal ke depannya. Besar di lingkungan keluarga politisi ini menjadi keunggulan Rudini dibanding kandidat lainnya.
“Jadi untuk Rudini ini tidak perlu diragukan lagi, pengalaman di politik sudah ada dan wawasan terkait pemerintahan dan undang-undang tentu dia tau juga karena belajar dari ayahnya,” ujar politisi senior ini.
Bukan hanya itu, sebagai senior di PAN yang mengenal Rudini sejak lama menurut Kaspul dari segi perilaku dan sikap pemuda tersebut juga cukup baik. Rudini dinilai sebagai sosok yang sangat menghormati orang yang lebih tua dan senior sekalipun ada perselisihan pendapat.
Baca juga: Nobar bareng masyarakat Kotim, Rudini-Paisal bagikan doorprize
Rudini juga selalu mau mendengarkan aspirasi masyarakat dan tidak anti kritik. Hal seperti inilah yang memang dibutuhkan bagi seorang pemimpin.
“Saya tidak suka kalau ada pemimpin yang sebelum menjabat selalu lancar berkomunikasi, tapi kalau sudah menjabat justru tidak bisa dihubungi. Seharusnya tidak perlu memutus silaturahim, karena belum tentu orang menghubungi itu karena mau meminta sesuatu,” ucapnya.
Disamping itu, Rudini juga memiliki pengalaman dalam kontestasi pilkada sebanyak dua kali. Rudini pernah berpartisipasi pada Pilkada Kotim 2015 dan kala itu ia melawan mantan iparnya sendiri, yakni Supian Hadi.
Walau pun, pada Pilkada Kotim 2015 selisih raihan suara Rudini cukup jauh, yakni 24,63 persen dibanding petahana Supian Hadi yang meraih 63,77 persen, namun keberaniannya mengikuti kontestasi Pilkada pada usia 29 tahun bisa diacungi jempol.
Kemudian, pada 2020 Rudini kembali berpartisipasi dalam Pilkada Kotim dan menduduki posisi kedua dari empat pasangan calon (paslon). Dengan selisih raihan suara yang tipis, yakni 30,9 persen dibandingkan kepala daerah terpilih Halikinnor dan Irawati yang meraih 31,1 persen.
Meskipun belum berhasil pada dua pilkada tersebut namun, pengalaman ini tentunya akan bermanfaat bagi Rudini dalam menyusun strategi yang lebih baik pada Pilkada Kotim 2024.
Sementara Paisal, kendati belum kenal jauh dengan pemuda tersebut Kaspul menilai pengalaman politik Paisal juga tidak bisa dianggap remeh. Paisal pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kotim dan Ketua PAC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kecamatan Cempaga.
Mendapat kepercayaan sebagai Ketua PAC PDIP Cempaga tentunya membuktikan integritas dan kapabilitas yang dimiliki Paisal. Pengalaman sebagai anggota DPRD juga memberikan wawasan dan gambaran dari sistem pemerintahan yang berjalan.
Dengan bekal itu, Paisal memang pantas untuk mendampingi Rudini dalam Pilkada Kotim 2024. Dari segi usia keduanya juga cocok, sama-sama 38 tahun, sehingga dalam berkomunikasi tentu lebih lancar.
Baca juga: Tenaga kontrak di Kotim berhak gaji sesuai UMK
“Berdasarkan analisa saya pasangan Rudini Paisal ini bakal menjadi kuda hitam dalam Pilkada Kotim 2024. Dan menjadi kandidat yang ditakuti oleh pasangan lainnya,” sebutnya.
Adapun, terkait Rudini-Paisal yang hanya diusung satu partai dalam Pilkada Kotim 2024, menurut Kaspul itu bukan suatu kekurangan, bahkan bisa menjadi kelebihan. Sebab, banyak partai pengusung tidak menjamin paslon akan menjadi pemenang atau peraih suara terbanyak.
Menurutnya, terkadang terlalu banyak partai pengusung justru menimbulkan polemik dalam kubu paslon. Sebab, setiap partai ingin tampil menonjol dan tak jarang berselisih. Sebaliknya, satu partai pengusung bisa lebih solid karena fokus memperjuangkan paslon yang diusung.
Selain itu, ia menyebut pilkada berbeda dengan Pilpres atau Pileg. Karena, pada Pilkada masyarakat lebih melihat bobot dari calon yang dikenalnya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kader atau simpatisan partai justru tidak memilih paslon yang diusung partainya, apabila hati nuraninya tidak setuju.
“Jangankan satu partai, suami-istri yang satu rumah pun kadang beda pilihan. Tapi untuk PAN, insyaallah solid. Saya tegaskan, jangan sampai pengurus atau simpatisan PAN membelot,” tegasnya.
Terakhir, Kaspul menyampaikan harapannya kepada Rudini-Paisal apabila terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Kotim. Pertama, lebih perhatikan infrastruktur dan penerangan jalan, selalu dengarkan aspirasi masyarakat, jangan anti kritik dan selalu membuka pintu komunikasi dengan rakyat.
“Yang terakhir ini saya minta kepada siapapun nanti yang terpilih menjadi bupati, tolong siapkan nomor telepon khusus yang bisa dihubungi masyarakat. Jangan sampai ada masyarakat mengeluh tapi tidak ditanggapi. Sekalipun, ada masalah anggaran tapi kalau kita membuka komunikasi insyaallah semua bisa diatasi,” demikian Kaspul.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan ASN wajib netral dalam pilkada
Baca juga: Optimalkan pengawasan, Bawaslu Kotim gandeng OKP dan PPDI awasi Pilkada
Baca juga: Cuti jelang pilkada, posisi Bupati Kotim akan digantikan pejabat sementara