Sampit (ANTARA) - Pasangan Calon (Paslon) Bupati Muhammad Rudini Darwan Ali dan Wakil Bupati Paisal Damarsing diharapkan mampu mengatasi permasalahan pemasaran yang selama ini dihadapi pelaku UMKM di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. 

“Saya sebagai pelaku usaha menaruh harapan besar terhadap pasangan muda ini, biar bisa lebih menggeliatkan UMKM di Kalteng, khususnya di Kotim,” kata Irma, salah satu pelaku UMKM di Sampit, Sabtu. 

Kehadiran pasangan paslon muda dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Bumi Habaring Hurung diharapkan juga membawa inovasi dan solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM setempat. 

Pemilik usaha Aneka Culinary Sampit ini menyampaikan, selama ini peluang pemasaran di Kotim masih belum maksimal dan hal ini menjadi salah satu kendala berat yang dihadapi banyak pelaku UMKM setempat. 

Menurutnya, peningkatan di bidang pariwisata perlu dilakukan agar dapat meningkatkan pemasaran yang baik bagi pelaku UMKM. Dalam hal ini tentunya tak lepas dari peran pemerintah daerah. 

“Maka dari itu, harapannya pimpinan yang akan datang bisa membantu pelaku UMKM peluang pemasaran baik di lokal maupun untuk pemasaran keluar daerah,” ujarnya. 

Ia menambahkan, di Kabupaten Kotawaringin Timur yang terdiri dari 17 kecamatan masih banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan agar lebih dikenal, baik di pasar nasional maupun internasional. 

Dukung dan bela beli produk UMKM Kotim agar bisa mempunyai daya saing dan nilai jual. Oleh karena itu, dibutuhkan pemimpin yang benar-benar memperhatikan dan membantu pelaku UMKM. 

Baca juga: Rudini-Paisal komitmen majukan sektor pariwisata Kotim

Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Rudini-Paisal Dadang Siswanto mengatakan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya UMKM sudah masuk dalam rencana kerja dari Paslon Rudini-Paisal. 

Dalam mewujudkan visi Kotim Maju, Berdaya Saing, Religius, Cerdas, Kreatif, Harmonis dan Nyaman yang dijabarkan dalam tujuh misi, dua diantaranya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

Pertama, mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan perekonomian berbasis potensi lokal. Kedua, mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru, meliputi pariwisata dan industri kreatif. 

“Memang dari hasil diskusi selama ini dengan kawan-kawan UMKM itu banyak keluhan yang disampaikan dan aspirasi itu telah kami tampung,” ujarnya. 

Beberapa catatan pihaknya antara lain, perlunya tempat yang menarik dan representatif yang bisa untuk mengakomodasi keberadaan UMKM untuk memasarkan produknya. Kemudian dalam hal pemasaran juga, pemerintah harus hadir untuk menjadi proyek percontohan. 

“Contoh, ketika produk UMKM berupa makanan dan minuman kemasan maka pemerintah Rudini-Paisal akan menggunakan hasil produk daripada kawan-kawan UMKM tersebut,” sebutnya.

Ia menambahkan, selama ini yang terjadi ketika ada kegiatan, rapat dan semacamnya justru banyak produk luar yang digunakan sebagai cenderamata atau oleh-oleh. 

Sementara di sisi lain, UMKM lokal juga mampu memproduksi produk yang tak kalah berkualitas dengan memanfaatkan bahan atau olahan lokal. 

“Maka dari itu, kedepannya dalam konteks pemasaran UMKM ini, kami ingin pemerintah daerah justru yang akan menjadi pihak yang mempelopori untuk menggunakan hasil daripada olahan UMKM Sampit, Lokal Pride,” demikian Dadang. 

Baca juga: Rudini-Paisal siap gandeng konten kreator dan 'influencer' pacu pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Rudini-Paisal siap perjuangan aspirasi komunitas ojol Kotim

Baca juga: Tokoh pendiri PAN Kotim sebut kualitas Rudini-Paisal tak perlu diragukan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024