Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) secara konsisten mengoptimalkan peran Rumah Pangan Kita (RPK) dan Mitra Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam mewujudkan pemerataan distribusi pangan di provinsi setempat.
"Keberadaan RPK dan Mitra SPHP ini begitu strategis karena tersebar di berbagai wilayah di Kalteng. Tentu ini akan semakin membantu pemerintah agar pangan terdistribusi secara merata," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat.
Budi menyampaikan, pendistribusian yang dilakukan melalui RPK dan Mitra SPHP ini utamanya beras, maupun minyak goreng, gula pasir dan lainnya.
Dia menjelaskan, pendistribusian beras SPHP memiliki tujuan menyediakan pangan berkualitas, tetapi tentunya juga diiringi dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
"Mitra SPHP ini umumnya merupakan para pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional yang menyediakan beras SPHP. Sedangkan RPK, yakni toko atau outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina langsung oleh Bulog dan berada di kawasan permukiman," tuturnya.
Baca juga: DPMD Kapuas dukung pengembangan Pulau Telo sebagai destinasi wisata
Dia memaparkan, saat ini jumlah RPK dan Mitra SPHP se-Kalteng sebanyak 591, sedangkan untuk Palangka Raya sebanyak 263.
"Kami terus berupaya meningkatkan jumlah mitra SPHP ini agar semakin mendekat ke masyarakat. Juga sebagai langkah memperpendek rantai pendistribusian beras SPHP hingga sampai kepada masyarakat," ujarnya.
Bulog berupaya mengendalikan dan mencegah rantai pendistribusian supaya tidak menjadi panjang. Dengan demikian maka harga pangan akan tetap terjaga dan tidak melampaui HET.
"Juga upaya kami mencegah penjualan dari pengecer ke pengecer lain," tutupnya.
Salah satunya, seperti beras SPHP yakni di depan gudang Rp11.300 per kilogram, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya adalah Rp13.100 per kilogram. Adapun hingga saat ini realisasi penyaluran beras SPHP di Kalteng mencapai 10.044 ton.
Hal itu dia sampaikan saat menggelar pertemuan bersama para mitra di Palangka Raya dalam kegiatan gathering Sahabat RPK dan Mitra SPHP.
Salah seorang mitra Bulog yakni Siti mengapresiasi jalinan kerja sama maupun dukungan yang diberikan Bulog selama ini kepada unit usaha yang dia jalankan.
"Beras SPHP saat ini sudah dikenal luas, selain kualitasnya bagus juga harga terjangkau," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan pegawai RSUD Murjani diberi pelatihan peningkatan pelayanan
Baca juga: Kemenkumham Kalteng-BSK Hukum dan HAM RI diskusikan strategi kebijakan hukum
Baca juga: BPKP bantu kawal pemda se-Kalteng selenggarakan keuangan daerah
"Keberadaan RPK dan Mitra SPHP ini begitu strategis karena tersebar di berbagai wilayah di Kalteng. Tentu ini akan semakin membantu pemerintah agar pangan terdistribusi secara merata," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto di Palangka Raya, Jumat.
Budi menyampaikan, pendistribusian yang dilakukan melalui RPK dan Mitra SPHP ini utamanya beras, maupun minyak goreng, gula pasir dan lainnya.
Dia menjelaskan, pendistribusian beras SPHP memiliki tujuan menyediakan pangan berkualitas, tetapi tentunya juga diiringi dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
"Mitra SPHP ini umumnya merupakan para pedagang yang tersebar di berbagai pasar tradisional yang menyediakan beras SPHP. Sedangkan RPK, yakni toko atau outlet kecil milik masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran yang dibina langsung oleh Bulog dan berada di kawasan permukiman," tuturnya.
Baca juga: DPMD Kapuas dukung pengembangan Pulau Telo sebagai destinasi wisata
Dia memaparkan, saat ini jumlah RPK dan Mitra SPHP se-Kalteng sebanyak 591, sedangkan untuk Palangka Raya sebanyak 263.
"Kami terus berupaya meningkatkan jumlah mitra SPHP ini agar semakin mendekat ke masyarakat. Juga sebagai langkah memperpendek rantai pendistribusian beras SPHP hingga sampai kepada masyarakat," ujarnya.
Bulog berupaya mengendalikan dan mencegah rantai pendistribusian supaya tidak menjadi panjang. Dengan demikian maka harga pangan akan tetap terjaga dan tidak melampaui HET.
"Juga upaya kami mencegah penjualan dari pengecer ke pengecer lain," tutupnya.
Salah satunya, seperti beras SPHP yakni di depan gudang Rp11.300 per kilogram, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya adalah Rp13.100 per kilogram. Adapun hingga saat ini realisasi penyaluran beras SPHP di Kalteng mencapai 10.044 ton.
Hal itu dia sampaikan saat menggelar pertemuan bersama para mitra di Palangka Raya dalam kegiatan gathering Sahabat RPK dan Mitra SPHP.
Salah seorang mitra Bulog yakni Siti mengapresiasi jalinan kerja sama maupun dukungan yang diberikan Bulog selama ini kepada unit usaha yang dia jalankan.
"Beras SPHP saat ini sudah dikenal luas, selain kualitasnya bagus juga harga terjangkau," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kotim sarankan pegawai RSUD Murjani diberi pelatihan peningkatan pelayanan
Baca juga: Kemenkumham Kalteng-BSK Hukum dan HAM RI diskusikan strategi kebijakan hukum
Baca juga: BPKP bantu kawal pemda se-Kalteng selenggarakan keuangan daerah