Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berharap Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII tingkat kabupaten menjadi ajang pembangunan mental spiritual bagi umat Hindu Kaharingan, disamping kegiatan pembangunan fisik material.
"Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, diharapkan akan tumbuh manusia-manusia yang berbudi pekerti luhur bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kotim Rihel di Sampit, Jumat.
Hal ini ia sampaikan ketika mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin membuka Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII tingkat kabupaten yang digelar di Aula Sahati Islamic Center Sampit, Jalan Jenderal Sudirman Km 3.
Perhelatan akbar yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial tetapi semakin mempererat rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan diantara sesama, baik antar umat beragama, intern umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah.
Rihel pun menyampaikan rasa syukurnya, karena pada Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII di Kotim kali ini tidak satu pun menggunakan putra-putri dari luar daerah, karena artinya potensi putra-putri asli daerah sudah cukup baik. Dengan begitu, bukan suatu hal yang berlebihan jika pemerintah daerah berharap kepada seluruh peserta lomba, sebab apabila prestasi terbaik dapat diraih maka hal itu dapat menjadi suatu kebanggaan dan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kotim.
"Mari kita berdayakan anak–anak kita sendiri, dengan melakukan pembinaan dan mengirim mereka yang dianggap memiliki potensi untuk dibina secara terus–menerus," ucapnya.
Rihel melanjutkan, Festival Tandak Intan Kaharingan pada prinsipnya sama dengan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) bagi umat Islam dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) bagi umat Kristen.
Para juara pada Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat kabupaten ini nantinya akan dikirim untuk mengikuti ajang tingkat provinsi yang digelar di Muara Teweh.
Namun, menurutnya Festival Tandak Intan Kaharingan selama ini masih kurang dikenal secara luas, sehingga pihaknya berharap pihak atau lembaga terkait bisa mengembangkan kegiatan ini lebih baik lagi yang dalam hal ini Pemkab Kotim siap memberikan dukungan.
Sebelum secara resmi membuka acara tersebut, Rihel pun menitipkan pesan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam Festival Tandak Intan Kaharingan Kotim.
Pertama, kepada panitia dan dewan juri bekerjalah semaksimal mungkin secara selektif dan objektif sehingga segala keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak.
Kedua, kepada para peserta berusahalah dan berjuanglah untuk menjadi yang terbaik dengan cara tidak menggantungkan diri kepada pihak lain apalagi dengan cara-cara yang tidak terpuji.
"Jadi, dari hasil kegiatan ini akan terpilih peserta yang terbaik dari yang baik yang nantinya akan mewakili kabupaten Kotawaringin Timur pada event yang lebih tinggi dan dapat meraih hasil sebagaimana yang kita harapkan bersama," demikian Rihel.
Ketua Panitia Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII Kabupaten Kotawaringin Timur, Caca Handika menyampaikan bahwa ajang tahun ini diikuti kurang lebih 160 peserta meliputi official dan pendamping yang berasal dari sembilan kecamatan di Kotim. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, yakni 14-16 November 2024, yang dipusatkan di Aula Sahati Islamic Center Sampit.
"Kegiatan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya pembangunan mental spiritual disamping kegiatan pembangunan fisik material," sebutnya.
Baca juga: Belum genap dua bulan menjabat, nama Pjs Bupati Kotim dicatut
Selain itu, ia menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk memantapkan kerukunan hidup intern dan ekstern umat beragama yang serasi, seimbang dan harmonis. Meningkatkan iman dan taqwa sebagai landasan terbentuknya sikap moral dan akhlak mulia, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai wujud pemahaman ajaran Penyang Hinje Simpei Paturung Humba Tamburak.
Mempersatukan dan menyamakan persepsi tentang seni membaca kitab suci panaturan, melantunkan lagu kandayu dan tandak, serta meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap kitab suci panaturan sesuai dengan keyakinan umat Hindu Kaharingan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada enam jenis lomba yang diselenggarakan pada Festival Tandak Intan Kaharingan Kotim kali ini, yakni kandayu perorangan dan beregu tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, pembacaan kitab suci panaturan tingkat anak-anak, remaja dan dewasa.
Selanjutnya, penyampaian pandehen atau siraman rohani tingkat remaja dan dewasa, menandak atau tandak tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, mantir basarah tingkat remaja dan dewasa, karungut bernafaskan agama Hindu Kaharingan tingkat anak-anak, remaja dan dewasa.
"Kami berharap dengan dukungan semua pihak seluruh rangkaian kegiatan bisa terlaksana dengan lancar dan menghasilkan pemenang terbaik untuk mewakili Kotim ke ajang tingkat provinsi nantinya," demikian Handika.
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras di Kotim aman jelang pergantian tahun
Baca juga: BKPSDM Kotim sayangkan 133 pelamar CPNS lewatkan tes SKD
Baca juga: 6.000 paket sembako murah digelontorkan tekan inflasi di Kotim
"Melalui kegiatan keagamaan seperti ini, diharapkan akan tumbuh manusia-manusia yang berbudi pekerti luhur bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kotim Rihel di Sampit, Jumat.
Hal ini ia sampaikan ketika mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim Shalahuddin membuka Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII tingkat kabupaten yang digelar di Aula Sahati Islamic Center Sampit, Jalan Jenderal Sudirman Km 3.
Perhelatan akbar yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial tetapi semakin mempererat rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan diantara sesama, baik antar umat beragama, intern umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah.
Rihel pun menyampaikan rasa syukurnya, karena pada Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII di Kotim kali ini tidak satu pun menggunakan putra-putri dari luar daerah, karena artinya potensi putra-putri asli daerah sudah cukup baik. Dengan begitu, bukan suatu hal yang berlebihan jika pemerintah daerah berharap kepada seluruh peserta lomba, sebab apabila prestasi terbaik dapat diraih maka hal itu dapat menjadi suatu kebanggaan dan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kotim.
"Mari kita berdayakan anak–anak kita sendiri, dengan melakukan pembinaan dan mengirim mereka yang dianggap memiliki potensi untuk dibina secara terus–menerus," ucapnya.
Rihel melanjutkan, Festival Tandak Intan Kaharingan pada prinsipnya sama dengan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) bagi umat Islam dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) bagi umat Kristen.
Para juara pada Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat kabupaten ini nantinya akan dikirim untuk mengikuti ajang tingkat provinsi yang digelar di Muara Teweh.
Namun, menurutnya Festival Tandak Intan Kaharingan selama ini masih kurang dikenal secara luas, sehingga pihaknya berharap pihak atau lembaga terkait bisa mengembangkan kegiatan ini lebih baik lagi yang dalam hal ini Pemkab Kotim siap memberikan dukungan.
Sebelum secara resmi membuka acara tersebut, Rihel pun menitipkan pesan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam Festival Tandak Intan Kaharingan Kotim.
Pertama, kepada panitia dan dewan juri bekerjalah semaksimal mungkin secara selektif dan objektif sehingga segala keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak.
Kedua, kepada para peserta berusahalah dan berjuanglah untuk menjadi yang terbaik dengan cara tidak menggantungkan diri kepada pihak lain apalagi dengan cara-cara yang tidak terpuji.
"Jadi, dari hasil kegiatan ini akan terpilih peserta yang terbaik dari yang baik yang nantinya akan mewakili kabupaten Kotawaringin Timur pada event yang lebih tinggi dan dapat meraih hasil sebagaimana yang kita harapkan bersama," demikian Rihel.
Ketua Panitia Festival Tandak Intan Kaharingan ke XII Kabupaten Kotawaringin Timur, Caca Handika menyampaikan bahwa ajang tahun ini diikuti kurang lebih 160 peserta meliputi official dan pendamping yang berasal dari sembilan kecamatan di Kotim. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, yakni 14-16 November 2024, yang dipusatkan di Aula Sahati Islamic Center Sampit.
"Kegiatan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya pembangunan mental spiritual disamping kegiatan pembangunan fisik material," sebutnya.
Baca juga: Belum genap dua bulan menjabat, nama Pjs Bupati Kotim dicatut
Selain itu, ia menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk memantapkan kerukunan hidup intern dan ekstern umat beragama yang serasi, seimbang dan harmonis. Meningkatkan iman dan taqwa sebagai landasan terbentuknya sikap moral dan akhlak mulia, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai wujud pemahaman ajaran Penyang Hinje Simpei Paturung Humba Tamburak.
Mempersatukan dan menyamakan persepsi tentang seni membaca kitab suci panaturan, melantunkan lagu kandayu dan tandak, serta meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap kitab suci panaturan sesuai dengan keyakinan umat Hindu Kaharingan dalam kehidupan sehari-hari.
Ada enam jenis lomba yang diselenggarakan pada Festival Tandak Intan Kaharingan Kotim kali ini, yakni kandayu perorangan dan beregu tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, pembacaan kitab suci panaturan tingkat anak-anak, remaja dan dewasa.
Selanjutnya, penyampaian pandehen atau siraman rohani tingkat remaja dan dewasa, menandak atau tandak tingkat anak-anak, remaja dan dewasa, mantir basarah tingkat remaja dan dewasa, karungut bernafaskan agama Hindu Kaharingan tingkat anak-anak, remaja dan dewasa.
"Kami berharap dengan dukungan semua pihak seluruh rangkaian kegiatan bisa terlaksana dengan lancar dan menghasilkan pemenang terbaik untuk mewakili Kotim ke ajang tingkat provinsi nantinya," demikian Handika.
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras di Kotim aman jelang pergantian tahun
Baca juga: BKPSDM Kotim sayangkan 133 pelamar CPNS lewatkan tes SKD
Baca juga: 6.000 paket sembako murah digelontorkan tekan inflasi di Kotim