Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Non TPI Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyosialisasikan tentang keimigrasian serta peran Politeknik Imigrasi kepada Siswa SMAN 1 Kapuas, Kabupaten Kapuas.
"Kegiatan ini kami laksanakan untuk memperkenalkan Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi (Poltekim) serta memperluas informasi tentang layanan keimigrasian," kata Kasubsi Infokim Kantor Imigrasi Palangka Raya, Adi Bambang Guritno, melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya.
Adi yang juga menjadi narasumber utama pada sosialisasi itu mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan karena masih banyak masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Palangka Raya yang belum mengetahui tentang sekolah kedinasan keimigrasian.
"Selain itu juga masih banyak yang belum mengetahui tentang peran Kantor Imigrasi bagi masyarakat di wilayah kerja," katanya.
Acara itu sendiri diikuti 30 siswa kelas XII dan guru pendamping di SMAN 1 Kapuas.
Lebih lanjut, juga memaparkan tentang peran Imigrasi Indonesia serta Politeknik Imigrasi, termasuk program studi, pola pendidikan, beasiswa, serta manfaat menempuh pendidikan di sekolah kedinasan tersebut.
Selain itu, dia juga memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis paspor, syarat pengurusan paspor, serta layanan M-Paspor yang kini semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kapuas, Dwi Haryanto SPd MPd berharap sosialisasi itu semakin meningkatkan pengetahuan para siswa terkait informasi Politeknik Imigrasi dan layanan keimigrasian.
“Ini pertama kalinya sosialisasi keimigrasian dilakukan di sekolah kami. Saya harap siswa bisa menyimak dengan baik dan memanfaatkan informasi ini sebagai peluang karir di masa depan,” katanya.
Seorang narasumber Herlenawati, pada kesempatan itu menyampaikan perlunya digalakkan gerakan anti bullying atau perundungan di lingkungan pendidikan.
Dia menerangkan, perundungan adalah hal yang tidak boleh dilakukan serta berpotensi membuat siswa-siswi mendapatkan hukuman pidana yang berdampak akan catatan kriminal yang dapat merusak nama baik.
"Selain itu masa depan dari siswa-siswi yang terjerat hukuman yang akan menggugurkan mimpi para siswa untuk menjadi taruna dan taruni Politeknik Imigrasi," katanya.
Narasumber berikutnya, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Muhammad Ali Hanafiah menyoroti pentingnya membentuk karakter profil pelajar yang baik, yang cinta tanah air.
"Sekolah kedinasan memiliki peran penting dalam mencetak SDM unggul yang berkontribusi besar bagi negara. Didalamnya harus menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti yang diajarkan oleh sekolah," katanya.
"Kegiatan ini kami laksanakan untuk memperkenalkan Sekolah Kedinasan Politeknik Imigrasi (Poltekim) serta memperluas informasi tentang layanan keimigrasian," kata Kasubsi Infokim Kantor Imigrasi Palangka Raya, Adi Bambang Guritno, melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya.
Adi yang juga menjadi narasumber utama pada sosialisasi itu mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan karena masih banyak masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Palangka Raya yang belum mengetahui tentang sekolah kedinasan keimigrasian.
"Selain itu juga masih banyak yang belum mengetahui tentang peran Kantor Imigrasi bagi masyarakat di wilayah kerja," katanya.
Acara itu sendiri diikuti 30 siswa kelas XII dan guru pendamping di SMAN 1 Kapuas.
Lebih lanjut, juga memaparkan tentang peran Imigrasi Indonesia serta Politeknik Imigrasi, termasuk program studi, pola pendidikan, beasiswa, serta manfaat menempuh pendidikan di sekolah kedinasan tersebut.
Selain itu, dia juga memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis paspor, syarat pengurusan paspor, serta layanan M-Paspor yang kini semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kapuas, Dwi Haryanto SPd MPd berharap sosialisasi itu semakin meningkatkan pengetahuan para siswa terkait informasi Politeknik Imigrasi dan layanan keimigrasian.
“Ini pertama kalinya sosialisasi keimigrasian dilakukan di sekolah kami. Saya harap siswa bisa menyimak dengan baik dan memanfaatkan informasi ini sebagai peluang karir di masa depan,” katanya.
Seorang narasumber Herlenawati, pada kesempatan itu menyampaikan perlunya digalakkan gerakan anti bullying atau perundungan di lingkungan pendidikan.
Dia menerangkan, perundungan adalah hal yang tidak boleh dilakukan serta berpotensi membuat siswa-siswi mendapatkan hukuman pidana yang berdampak akan catatan kriminal yang dapat merusak nama baik.
"Selain itu masa depan dari siswa-siswi yang terjerat hukuman yang akan menggugurkan mimpi para siswa untuk menjadi taruna dan taruni Politeknik Imigrasi," katanya.
Narasumber berikutnya, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Muhammad Ali Hanafiah menyoroti pentingnya membentuk karakter profil pelajar yang baik, yang cinta tanah air.
"Sekolah kedinasan memiliki peran penting dalam mencetak SDM unggul yang berkontribusi besar bagi negara. Didalamnya harus menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti yang diajarkan oleh sekolah," katanya.