Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyampaikan banjir yang sempat merendam Desa Sungai Ubar, Kecamatan Cempaga Hulu telah surut, meski begitu masyarakat diimbau tetap waspada.

“Banjir di Desa Sungai Ubar sudah surut, kejadiannya di 28 November pukul 02:00 WIB dan sudah kami monitor bersama Wakil Bupati. Kemudian, pada 30 November sudah mulai surut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Senin.

Multazam menjelaskan, pada Kamis (28/11) pihaknya menerima laporan dari Kepala Desa Sungai Ubar Mandiri tentang banjir yang melanda wilayah tersebut sejak dini hari. 

Kemudian pada hari yang sama, ia bersama Wakil Bupati Kotim Irawati dan sejumlah pejabat daerah lainnya meninjau langsung ke lokasi banjir. Dari peninjauan itu diketahui banjir telah mencapai satu meter dari permukaan tanah dan berdampak pada 120 Kepala Keluarga (KK).

Pasca peninjauan itu, debit air terus meningkat hingga jumlah warga yang terdampak bertambah menjadi 148 KK. Namun, kondisi itu tidak berlangsung lama, karena pada Sabtu (30/11) debit air berangsur surut dan Minggu (1/12) banjir dinyatakan surut sepenuhnya.

“Jadi mulai kemarin banjir sudah surut, walaupun ada beberapa rumah yang masih tergenang di halamannya. Sebab, topografi di Desa Sungai Ubar Mandiri agak berbeda, karena ada bukit,” imbuhnya.

Disamping rumah warga, ada dua fasilitas umum yang menjadi atensi pihaknya sehubungan dengan musibah banjir ini, yakni Kantor Desa dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terdampak.

Baca juga: Komitmen perangi narkoba, puluhan pegawai Kesbangpol dan BNK Kotim tes urine

Kantor Desa yang terendam menyebabkan pelayanan kepada masyarakat pun terhambat. Begitu pula, Pustu yang walaupun air tidak masuk ke dalam tapi di sekeliling bangunan itu terkepung banjir. Hal ini pun telah dikoordinasikan dengan dinas terkait agar dapat ditindaklanjuti.

Selain Desa Sungai Ubar Mandiri, ada wilayah lain yang sempat mengalami banjir, yaitu Kecamatan Baamang. Bahkan, banjir terjadi tepat pada hari pemungutan suara, kini banjir di wilayah itu juga telah surut.

Meski demikian, BPBD Kotim mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir yang kemungkinan kembali terjadi, khususnya bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai atau kawasan rawan banjir.

Hal ini ia sampaikan, lantaran adanya peringatan dini secara nasional dari BMKG Pusat bahwa akan terjadi peningkatan curah hujan pada pertengahan Desember 2024 hingga tahun baru 2025.

Walaupun, sebelumnya BMKG Kotim memprakirakan puncak musim hujan di wilayah Kotim terjadi pada dasarian III November, namun peringatan dini yang disertai kajian risiko oleh BMKG Pusat perlu menjadi perhatian bersama.

“Peringatan dini merupakan bagian dari kewaspadaan, mau itu terjadi atau tidak. Informasi ini juga telah kami sampaikan melalui akun media sosial kami, semoga ini menjadi kewaspadaan bagi masyarakat,” demikian Multazam.

Baca juga: Kotim gelar simulasi pemadaman kebakaran tingkatkan kesiapsiagaan personel

Baca juga: KPU Kotim pastikan PSU tidak ganggu tahapan Pilkada

Baca juga: Disdik Kotim berharap guru tetap semangat hadapi perubahan zaman


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024