Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jati Asmoro mengungkapkan, bahwa perkembangan teknologi digital saat ini telah menjadi tantangan bagi seluruh elemen.

Dia mengungkapkan, bahwa salah satu efek negatif perkembangan teknologi digital, yakni kian maraknya judi online yang kini dengan mudahnya muncul di media sosial bahwa di situs-situs yang seharusnya menjadi situs informatif.

“Ini memang jadi momok bagi kita, terutama orang tua. Karena dengan semakin canggihnya digitalisasi gadget, kita sebagai orang tua harus bisa membatasi dan mengawasi penggunaannya,” katanya di Palangka Raya, Jumat.

Dia mengungkapkan, bahwa perkembangan teknologi digital seperti handphone dan gadget memberikan tantangan besar dalam pengawasan, khususnya oleh orang tua.

Pengawasan terhadap aksi judi online tidak mudah dilakukan, baik di tingkat keluarga maupun pemerintah sehingga seluruh masyarakat hingga saat ini masih bisa melihat dan mengakses judi online.

“Di manapun tempatnya, kita tidak bisa sepenuhnya mengawasinya. Pengawasan dari pemerintah juga tidak signifikan untuk mengatasi masalah ini, kondisi ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan judi online membutuhkan kesadaran dan peran aktif dari semua pihak, terutama keluarga,” ucapnya.

Baca juga: Pemerintah diminta permudah masyarakat dapatkan pelayanan kesehatan

Jati menilai, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghadapi kesulitan dalam mengatasi judi online yang sudah menjamah hampir seluruh lapisan masyarakat.

Untuk itu ia menegaskan kepada seluruh elemen, bahwa pengawasan harus dimulai sejak dini, terutama oleh orang tua terhadap aktivitas anak-anak mereka.

“Kita harus bisa mengawasi komunikasi dan penggunaan handphone anak-anak kita. Jika tidak, dampaknya bisa berbahaya bagi mereka dan kita sendiri,” ujarnya.

Politisi dari partai Gerindra ini juga mengungkapkan, bahwa upaya pemberantasan judi online harus melibatkan semua elemen masyarakat. Untuk itu ia menyarankan agar pemerintah, pemuka agama, dan pemangku kepentingan terkait berkolaborasi dalam memberikan penyuluhan serta langkah preventif yang tepat.

Dia menilai, dengan adanya sinergi semua pihak sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif, dia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran judi online, khususnya di lingkungan keluarga.

“Semua pihak, termasuk orang tua, pemerintah, dan masyarakat luas, harus bersama-sama menghadapi tantangan ini. Hanya dengan kerja sama, kita bisa melindungi generasi muda dari bahaya judi online,” demikian Jati.

Baca juga: Dewan apresiasi Palangka Raya masuk 10 besar kota aman pangan

Baca juga: UMPR buka penerimaan mahasiswa program RPL-kelas praktisi

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Kalteng raih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2024


Pewarta : Rajib Rizali
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024