Palangka Raya (ANTARA) - Bulog Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan ketersediaan pangan terutama beras untuk wilayah provinsi setempat dalam kondisi aman serta mencukupi.
Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Sultika di Palangka Raya, Kamis, menegaskan, bahkan tak hanya untuk periode Natal dan Tahun Baru 2025 saja, stok beras memiliki ketahanan hingga lima bulan ke depan.
"Saat ini total stok di kami untuk Kalteng, sekitar 9.700 ton. Kami pastikan dengan asumsi penyaluran setiap bulan sekitar 1.500 ton untuk SPHP serta bantuan pangan yang sedang berjalan sekitar 1.117 ton, maka untuk sampai lima bulan ke depan, secara stok dan harga akan stabil," jelasnya.
Adapun harga jual beras Bulog baik medium hingga premium kepada masyarakat berkisar antara Rp12 ribu per kilogram hingga Rp14 ribu-Rp15 ribu per kilogram. Harga ini pun masih berada di bawah harga beras di pasaran, yang mencapai hingga sekitar Rp16 ribu per kilogram.
Kemudian untuk komoditas pangan strategis lainnya, yakni gula pasir sebanyak 89 ton, minyak goreng 49 ribu liter lebih, hingga daging sapi enam ton.
"Tim kami di 13 kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Tengah terus pantau perkembangan pasokan dan ketersediaan, guna memastikan ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas pangan di tengah masyarakat. Supaya masyarakat menyambut Natal dan Tahun Baru 2025 dengan nyaman," tambahnya.
Untuk itu mengacu dari evaluasi dan pengamatan pihaknya terhadap kondisi pasar saat ini, masih dalam kondisi terkendali, relatif aman serta masih cukup stabil.
Baca juga: DPRD apresiasi kesigapan Pemkot Palangka Raya tangani ODGJ
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng juga terus mengawal pasokan maupun ketersediaan pangan strategis termasuk menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
"Menghadapi hari besar keagamaan, seperti Natal pada Desember ini, kami selalu memantau dan berupaya menjaga ketersediaan pangan," kata Pelaksana Tugas Kadishanpang Kalteng Elfiansyah.
Dia menjelaskan, tim dari Dishanpang Kalteng senantiasa memantau berbagai komoditas pangan, mulai dari beras, cabai, bawang merah, daging, serta lainnya.
"Harga berbagai komoditas pangan ini cukup fluktuatif, menyesuaikan pasokan maupun ketersediaan," tuturnya.
Sejauh ini kondisinya masih cukup stabil dan terkendali. Menurutnya kalau pun terjadi kenaikan maupun penurunan harga adalah hal yang normal, selama masih dalam batas wajar.
Baca juga: Normalisasi drainase cegah banjir di Palangka Raya
Baca juga: Sambut Nataru, Bank Kalteng pastikan layanan prima untuk masyarakat
Baca juga: Berikut besaran UMP dan UMSP Kalteng tahun 2025