Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melaksanakan inspeksi dadakan (sidak) di tingkat distributor hingga pasar untuk memastikan ketersediaan bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Hari ini kami bersama tim melakukan sidak dalam rangka untuk melihat ketersediaan maupun stabilitas harga kebutuhan pokok mulai dari gudang bulog, distributor hingga pasar menyambut Nataru,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati yang memimpin sidak di Sampit, Selasa.

Turut terlibat dalam sidak ini Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol, Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, Staf Ahli Bidang SDA Rody Kamislam, Badan Pusat Statistik Kotim, Bulog Cabang Kotim, Kejari Kotim, Polres Kotim dan lainnya.

Sidak dimulai dari gudang logistik Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Cabang (KC) Kotim di Jalan Jenderal Sudirman Km 9, karena Bulog merupakan pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk menyimpan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Sidak dilanjutkan ke distributor swasta yang berada di Jalan Antasari, kemudian berakhir di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan Pasar Ikan Mentaya (PIM) di Jalan Iskandar.

Irawati menyampaikan, berdasarkan sidak tersebut diketahui adanya kenaikan harga dari beberapa jenis komoditi pangan, seperti telur, daging ayam, dan aneka sayuran yang dikirim dari luar daerah.

Kenaikan harga ini terjadi disebabkan adanya kendala dalam pengiriman komoditi pangan dari Pulau Jawa, lantaran kapal yang biasa digunakan untuk angkutan tidak bisa sandar di Kotim.

Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, para pedagang pun kemudian mengambil pasokan barang dari kabupaten tetangga yang membuat ongkos angkutan menjadi lebih mahal dan berimbas pada harga barang yang dijual ke masyarakat.

Baca juga: Lapas Sampit tegaskan komitmen cegah peredaran narkoba

“Memang ada sebagian yang mengalami kenaikan harga, dari tinjauan kami hal itu karena adanya biaya angkut, karena ada kendala untuk sandar kapal di Kotim sehingga para pedagang mengambil pasokan dari kabupaten lain,” sebut Irawati.

Sementara untuk ketersediaan maupun harga bahan pokok lainnya, terutama beras masih stabil. Stok yang tersedia di gudang Bulog pun masih banyak dan diperkirakan cukup sampai empat bulan ke depan.

“Alhamdulillah, kalau untuk beras pasokannya sudah ada di Kotim, sehingga yang terkendala masalah angkutan hanya komoditi sayur-sayuran,” imbuhnya.

Selain ketersediaan stok dan harga barang, pihaknya juga berkomunikasi dengan para pedagang terkait daya beli masyarakat yang diketahui mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir.

Menurut Irawati, kondisi ini dipengaruhi momentum Natal yang segera tiba sehingga sebagian masyarakat, khususnya umat Kristen, membeli berbagai kebutuhan untuk merayakan Natal dan hal ini berimbas pada perputaran ekonomi di pasar.

Pimpinan Perum Bulog KC Kotim Muhammad Azwar Fuad menyampaikan bahwa stok CBP yang disimpan di gudang Bulog saat ini ada sekitar 2.400 ton dan jumlah ini diperkirakan cukup untuk empat hingga lima bulan ke depan.

“Jadi kalau untuk tahun baru atau perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal saja dengan stok itu masih sangat aman,” ucapnya.

 

Disamping itu, ia mengatakan bahwa stok yang ada masih akan bertambah, karena Bulog masih bergerak untuk menyerap hasil panen beras lokal dan beras dari Pegatan, Kabupaten Katingan, dan dalam waktu dekat pihaknya juga menerima pasokan beras dari pusat atau Movenas (Movement Nasional).

Selain beras, Perum Bulog KC Kortim juga menyediakan stok gula pasir sebanyak 20 ton, daging beku 5 ton dan minyak goreng 2.500 liter. Semua komoditi tersebut bisa dibeli di Kantor Bulog di Jalan HM Arsyad atau melalui mitra Bulog, yakni Rumah Pangan Kita (RPK).

Untuk beras dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per 5 kilogram, gula pasir Rp17.500 per kilogram, minyak goreng Rp17.500 per liter dan daging beku Rp90.000 per kilogram.

“Masyarakat umum, siapapun boleh membeli beras itu dan beras itu bisa didapat di RPK Bulog yang ada di Kotim, namun kami mengimbau masyarakat agar membeli sesuai kebutuhan saja,” lanjutnya.

Fuad menambahkan, pada intinya stok beras di Bulog saat ini cukup banyak, meski begitu pihaknya meminta masyarakat agar membeli secukupnya dan tidak melakukan "panic buying" akibat terpengaruh kenaikan beberapa komoditi di pasaran.

Masyarakat juga diimbau tidak perlu khawatir akan kekurangan stok beras, karena suplai Bulog saat ini sangat baik dan suplai ke pasar umum juga lancar, sehingga harga relatif stabil.

“Kami pun sampai hari ini masih menjalankan program pemerintah, yaitu beras bantuan pangan untuk masyarakat miskin dan itu juga bagian dari keberpihakan pemerintah kepada masyarakat untuk membantu menjaga daya beli masyarakat, khususnya masyarakat miskin,” demikian Fuad.

Baca juga: Peduli kesehatan masyarakat, PT Globalindo Alam Perkasa bantu fasilitas Pondok Bersalin Desa di Dusun Rongkang

Baca juga: DPRD Kalteng sarankan Pemkab Kotim relokasi bandara

Baca juga: Aktivitas penumpang di Bandara Haji Asan meningkat saat Nataru


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024