Buntok (ANTARA) - Anggota DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Raden Sudarto mengingatkan sekaligus meminta program peningkatan kompetensi guru melalui program Magister Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dapat tetap dilanjutkan.
"Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati Barsel yang baru dilantik, dapat melanjutkan program tersebut," kata Raden di Buntok, Kamis.
Menurut dirinya, melalui kegiatan itu dapat menambah pengetahuan, wawasan dan meningkatnya kompetensi guru-guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang ada di daerah ini. Apalagi pelatihan yang dilaksanakan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dengan Universitas Negeri Yogyakarta.
""Kerjasama ini merupakan hasil MoU antara Rektor UNY dengan penjabat Bupati Barito Selatan, Deddy Winarwan beberapa waktu lalu," kata politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Berdasarkan informasi yang didapat, dalam pelatihan tersebut ada sebanyak enam prodi yakni manajemen pendidikan, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (PBSI), pendidikan bahasa inggris, pendidikan IPA, pendidikan IPS, dan Ilmu keolahragaan.
"Beberapa waktu lalu, program ini diikuti sebanyak 75 guru SD dan SLTP yang berasal dari enam kecamatan di Barito Selatan," tambah Raden Sudarto yang akrab dengan sapaan H Alex itu.
Baca juga: Pemda Barsel perbaiki jalan Pendang dan Talio melalui program TMMD
Ia berharap melalui program tersebut, pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan guru itu nantinya dapat dibawa ke dalam dunia pendidikan di daerah ini, sehingga anak-anak didik kita kedepannya bisa semakin baik dan semakin cerdas.
"Dengan demikian, dunia pendidikan di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini akan semakin maju lagi kedepannya," ucap mantan kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan itu.
Baca juga: Wakil Bupati Barito Selatan tinjau jalan rusak di dua kecamatan
Baca juga: Keberadaan investasi sawit berdampak ke dana bagi hasil pusat ke daerah
Baca juga: Pemkab Barsel persiapkan layanan nomor tunggal panggilan darurat