Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memantau dan memastikan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berlangsung ramah sesuai instruksi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Saya memantau langsung pelaksanaan MPLS di sejumlah sekolah, salah satunya SMPN 1 Sampit, SDN 3 Mentawa Baru Hulu dan SDN 6 Mentawa Baru Hulu. Alhamdulillah MPLS berjalan baik dan lancar sesuai arahan kementerian, bahwa MPLS harus dilakukan dengan ramah,” kata Kadisdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.
Ia menjelaskan, Kemendikdasmen secara resmi meluncurkan Surat Edaran Menteri tentang Pelaksanaan MPLS Ramah. Surat edaran ini disertai dengan rujukan kegiatan sebagai panduan resmi bagi sekolah dalam menyelenggarakan MPLS yang aman, nyaman, dan menggembirakan.
Rujukan ini bertujuan memastikan bahwa setiap rangkaian kegiatan selama MPLS berorientasi pada kebutuhan, perlindungan, dan kesejahteraan murid baru. Tanpa adanya unsur kekerasan, perpeloncoan maupun penggunaan atribut yang berlebihan.
Dengan pendekatan yang menempatkan murid sebagai subjek utama, serta mendorong terciptanya pengalaman awal yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
“Pendekatannya pun disesuaikan, misalnya TK ke SD pengenalannya dengan bermain lalu masuk ke pembelajaran, kalau SD ke SMP bisa langsung ke pembelajaran lalu pengenalan guru, karena kalau SMP gurunya per mata pelajaran tidak seperti SD yang satu guru bisa memegang beberapa mata pelajaran,” jelasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah sekolah kegiatan MPLS berlangsung aman dan sesuai kriteria dari Kemendikdasmen.
Baca juga: Bupati Kotim serahkan rancangan KUA-PPAS 2026
Dalam hal pengawasan, Disdik Kotim juga telah mengerahkan Pengawas dan Penilik yang tersebar di seluruh kecamatan untuk memantau kegiatan MPLS di lingkungan masing-masing.
“Mudah-mudahan kondisi seperti ini tetap bertahan sampai MPLS berakhir, saya juga akan terus memantau melalui grup media sosial kami. Tidak hanya saat MPLS, tapi kami juga meminta guru-guru untuk melapor jika mendapati hal-hal yang sekiranya melanggar ketentuan,” demikian Irfansyah.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sampit Rohana menyampaikan bahwa 14 Juli 2025 merupakan hari pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran baru 2025/2026, sekaligus hari kedua pelaksanaan MPLS di sekolahnya, karena sehari sebelumnya digelar pra-MPLS.
Sesuai dengan arahan dari kementerian maupun dinas terkait, ia memastikan bahwa kegiatan MPLS berlangsung ramah sebagai awal pengenalan bagi peserta didik baru sebelum menjalani proses belajar mengajar secara penuh.
“Ini adalah hari kedua MPLS di sekolah kami, karena sebelumnya kami ada pra MPLS sebagai persiapan. Hari kedua ini, kami mulai masuk pada pembukaan dan penyampaian materi terkait wawasan wiyata mandala pengenalan lingkungan sekolah,” sebutnya.
Rohana menambahkan, kegiatan MPLS in dijadwalkan berlangsung selama lima hari kedepan. SMPN 2 Sampit menerima 288 murid baru dari total hampir 500 orang pendaftar, yang dibagi ke dalam sembilan rombongan belajar (rombel) atau kelas.
Melalui MPLS, pihaknya berharap dapat membina dan mendampingi siswa menjadi generasi berkarakter. Sekolah juga berkomitmen memfasilitasi minat dan bakat siswa agar mereka mampu meraih cita-cita yang diimpikan.
“Harapan kami sesuai visi misi kami, kami akan membina anak-anak untuk berkarakter lebih baik dan memfasilitasi minat dan bakat mereka agar bisa mencapai cita-citanya,” demikian Rohana.
Baca juga: Bupati Kotim tanggapi isu penghapusan TPP ASN
Baca juga: BPBD Kotim optimalkan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
Baca juga: Viral nama satu huruf, Disdukcapil Kotim siap dampingi penggantian ke pengadilan