Kasongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Katingan terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan publik yang tercermin melalui Rapat Koordinasi Pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP) Penyang Hinje Simpei, di ruang rapat MPP.
Dalam arahannya, Pj Sekda Katingan Deddy Ferras menekankan bahwa pelayanan publik yang terintegrasi bukan hanya menyangkut urusan administrasi, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan ekonomi masyarakat.
“Koordinasi ini penting agar pelayanan publik tidak berjalan sendiri-sendiri. Ketika semua terhubung dan efisien, maka masyarakat lebih cepat mengakses layanan, dan itu langsung berdampak pada aktivitas ekonomi mereka,” jelas Pj Sekda.
Salah satu terobosan yang dibahas dalam rapat tersebut adalah rencana pembukaan layanan pengurusan paspor di MPP. Langkah ini dinilai strategis dalam meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan pelaku usaha, sekaligus memangkas biaya dan waktu yang selama ini harus ditempuh masyarakat saat mengurus dokumen perjalanan ke luar negeri.
Dengan adanya layanan paspor di MPP, warga Katingan tidak perlu lagi bepergian ke kota lain, sehingga efisiensi waktu dan biaya dapat dicapai.
Inisiatif ini juga diyakini dapat membuka peluang ekonomi baru di sektor jasa pendukung, seperti biro perjalanan, usaha percetakan dokumen, dan jasa fotografi resmi.
Selain manfaat bagi masyarakat umum, layanan paspor ini diharapkan turut membantu pelaku usaha mikro dan kecil yang ingin berekspansi ke pasar internasional.
Kepala DPM-PTSP Katingan Hariawan mengungkapkan bahwa keberhasilan pelayanan publik sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor.
“MPP bukan hanya tempat urus dokumen. Ini adalah ruang interaksi pemerintah dengan masyarakat, yang jika dikelola baik, bisa menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Kehadiran Pj Sekda dalam rapat koordinasi ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Pemkab Katingan menaruh perhatian serius terhadap reformasi birokrasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, melalui pelayanan yang prima dan penguatan ekonomi lokal secara berkelanjutan.