Sampit (ANTARA) - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah mendirikan posko siaga di lokasi wisata, khususnya Pantai Ujung Pandaran.

“Kami minta pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun instansi lainnya untuk mendirikan posko di area wisata, khususnya Pantai ujung Pandaran, agar bisa mengingatkan kepada wisatawan agar selalu berhati-hati,” kata Wakil Ketua II DPRD Kotim Rudianur di Sampit, Rabu.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menjelaskan, momentum libur panjang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bersantai dan mengunjungi tempat wisata bersama keluarga maupun kawan. 

Dalam hal ini, Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit menjadi favorit masyarakat Kotim, bahkan dari luar daerah.

Namun, belakangan ada beberapa potensi bahaya yang meningkat di kawasan wisata unggulan tersebut dan hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, kemunculan buaya di area pantai yang beberapa kali dilaporkan oleh warga disertai dengan bukti video.

“Ini menjadi kekhawatiran kita, karena biasanya tahun baru itu banyak masyarakat yang berwisata ke Pantai Ujung Pandaran, sehingga harus lebih berhati-hati karena adanya hewan predator yang berkeliaran mencari mangsa,” ujarnya.

Baca juga: Pelajar Kotim wakili Kalteng pada ajang penelitian tingkat nasional

Kedua, ancaman cuaca ekstrem. Sebelumnya BPBD Kotim telah mengeluarkan peringatan dini sekaligus imbauan kepada masyarakat untuk waspada banjir pesisir atau rob yang dapat terjadi sekitar 6-13 Desember 2025.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan peringatan dini itu diperpanjang hingga momentum Nataru mengingat kondisi cuaca yang sulit diprediksi. 

Terbukti, dalam beberapa pekan terakhir telah beberapa kali terjadi cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang hingga banjir di sebagian wilayah.

“Oleh karena itu, ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah bersama instansi vertikal agar bersiap-siap sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan, keberadaan posko siaga ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan peringatan dini jika terjadi potensi bahaya atau bencana alam, mengingat animo masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata meningkat pesat.

Selain itu, dengan adanya posko siaga makan penanganan ketika terjadi insiden atau bencana bisa dipercepat karena adanya personel yang berjaga di lokasi-lokasi strategis.

“Ini merupakan bagian upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi lonjakan pengunjung dan potensi kerawanan bencana selama libur panjang. Dengan begitu kita berharap dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan rasa tenang bagi wisatawan selama berlibur,” demikian Rudianur.

Baca juga: BKPSDM Kotim bentuk tim pemeriksaan terkait ASN dan kades positif narkoba

Baca juga: Lurah Pasir Putih berlakukan penjagaan 24 jam di Sawit Raya

Baca juga: Polres Kotim kirim bantuan untuk korban bencana Sumatera


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025