Muara Teweh (ANTARA) - Anggota DPRD Barito Utara Sri Neni Trianawati tekankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk menindaklanjuti program pengurangan emisi yang konkret terhadap laporan inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK) Tahun 2025.
"Saya harapkan laporan tersebut tidak hanya berhenti sebagai dokumen, tetapi harus ditindaklanjuti dengan kerja sama lintas sektor," kata Sri Neni di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, DPRD memberikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat serta pihak akademisi yang telah menyusun laporan inventarisasi secara komprehensif.
“Saya sangat mendukung langkah DLH Barito Utara yang telah melaksanakan inventarisasi GRK. Ini adalah pijakan penting agar kebijakan lingkungan di daerah kita semakin terarah dan berbasis data ilmiah,” katanya.
Ia menekankan bahwa pembangunan rendah karbon harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah mengingat dampak perubahan iklim semakin terasa, mulai dari cuaca ekstrem, banjir, hingga penurunan kualitas lingkungan.
Adanya data emisi yang jelas, katanya, pemerintah dapat menyusun strategi mitigasi yang lebih efektif baik di sektor energi, persampahan, maupun tata guna lahan.
"Ini sangat penting untuk melindungi masyarakat dan memastikan pembangunan tetap berkelanjutan,” ujarnya.
Sri Neni berharap laporan tersebut tidak hanya berhenti sebagai dokumen, tetapi ditindaklanjuti dengan program pengurangan emisi yang konkret serta kerja sama lintas sektor.
“Pengendalian GRK bukan hanya tugas DLH, tetapi seluruh OPD dan juga masyarakat. Kolaborasi harus terus diperkuat agar Barito Utara dapat berkontribusi dalam upaya nasional menurunkan emisi,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar edukasi publik mengenai dampak perubahan iklim dan perilaku ramah lingkungan semakin ditingkatkan.
Ekspose laporan inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tahun 2025 ini diharapkan menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup dan memperkuat komitmen Barito Utara menuju pembangunan rendah emisi.