Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meminta nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan laut setempat.
"Untuk kapal-kapal besar seperti kapal RoRo, feri dan kapal besar lainnya masih aman, tapi untuk kapal nelayan itu kami imbau untuk lebih waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Mulyono Leo Nardo di Sampit, Kamis.
Informasi ini disampaikan Mulyono di hadapan rombongan Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur yang sedang berkunjung ke Posko Terpadu Pelabuhan Sampit terkait persiapan penyelenggaraan angkutan musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dia menyebutkan, prakiraan cuaca untuk beberapa hari ke depan di perairan selatan Kalimantan Tengah itu, cenderung berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
Bagi kapal besar seperti kapal yang dioperasikan PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama, gelombang dengan tinggi tersebut tidak terlalu berpengaruh. Artinya, kondisi ini cukup aman bagi kapal penumpang dan barang yang berlayar menjelang Nataru ini.
Peringatan disampaikannya bagi nelayan dan kapal-kapal berukuran kecil agar lebih waspada karena dinilai berbahaya. Gelombang dengan tinggi sekitar 1,5 meter tersebut dikhawatirkan bisa membuat kapal kecil terbalik dan karam.
Baca juga: BBPOM intensifkan sidak pangan di Sampit jelang Nataru
Untuk itu dia meminta nelayan meningkatkan kewaspadaan saat melaut. Nelayan diminta tidak memaksakan diri melaut ketika cuaca di laut menunjukkan tanda-tanda akan terjadi cuaca buruk atau ekstrem.
BMKG juga secara rutin menyampaikan informasi terkait pasang surut Sungai Mentaya. Tujuannya agar bisa menjadi acuan bagi kapal besar yang hendak masuk maupun keluar sehingga tidak sampai kandas.
"Kondisi pasang tinggi itu cenderung terjadi di malam hari yaitu tengah malam. Terkait jadwal kapal yang sudah dibuat, kalau untuk pergeseran, kemungkinan kecil karena diperkirakan beberapa minggu ini pasang itu terjadi pada tengah malam," ujarnya.
Mulyono menambahkan, BMKG terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, terlebih menghadapi Nataru. BMKG menyediakan informasi yang terus diperbarui terkait perkiraan cuaca dan pasang surut.
"Di Posko Terpadu ini kami menyiapkan display cuaca maritim. Jadi itu datanya real time dan datanya selalu kami up date setiap jam," demikian Mulyono.
Baca juga: Legislator Kotim sebut Satgas Anti Premanisme langkah nyata berantas pungli SPBU
Baca juga: Kadin: Sektor perkebunan dan pertambangan jadi kekuatan perekonomian Kotim
Baca juga: Penumpang di Pelabuhan Sampit diprediksi naik 7 persen selama perayaan Nataru