Jakarta (ANTARA
News) - Finalis MasterChef Amerika Serikat Josh Marks tewas bunuh diri
pada Jumat pekan lalu setelah menerima kabar dirinya didiagnosa
menderita Schizophrenia.
"Ia tidak bisa menanggung beban pikiran
akan diagnosa lainnya," kata ibunda Marks, Paulette Mitchell kepada
Chicago Tribune, seperti yang dikutip oleh People, Minggu. Sebelumnya,
Marks didiagnosa menderita bipolar.
Mitchell menuturkan, setelah
menjemput Marks dari terapi di Mercy Hospital and Medical Centre, pada
Kamis, anak laki-lakinya itu terlihat sedih.
Ia menghabiskan
sebagian harinya bersama Marks pada Jumat, namun, Mitchell harus
meninggalkan Marks untuk menjemput anak perempuannya dari sekolah.
Beberapa
jam kemudian, Mitchell menerima telepon dari saudara laki-lakinya yang
mengabarkan bahwa Marks berjalan di gang sambil membawa senjata.
"Saya
mulai mengemudi menyusuri gang. Saya tidak dapat mencapai anak saya
tepat waktu," katanya setelah menemukan tubuh Marks yang sudah tak
bernyawa.
Kantor Forensik Chicago mengatakan Josh Marks menderita
luka tembak di kepala. Tubuhnya ditemukan di jalanan South Peoria
Avenue.
Marks kalah dari Christine Ha dalam final MasterChef
musim ketiga. Ayah tiri Marks mengatakan kekalahan itu sangat
memengaruhi anaknya, namun tidak ada tanda-tanda penyakit jiwa hingga ia
selesai mengikuti ajang kompetisi memasak itu.
Setelah mengikuti
kompetisi MasterChef, Marks pindah ke Chicago tempat ibu dan ayah tiri
serta kakeknya tinggal. Penyakit jiwa Marks pun semakin parah, ia mulai
mendengar suara-suara dan berdelusi, ujar sang ibu, seperti yang dikutip
dari laman People.com.