Yerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta
maaf kepada warga minoritas Arab di Israel yang disebutnya "telah
ditunggangi" sehingga mengundang komentar keras AS.
Pemimpin partai sayap kanan Likud pekan ini diperkirakan akan membentuk pemerintah koalisi baru.
"Saya
tahu pernyataan saya pekan lalu melukai beberapa warga Israel dan
komunitas Arab-Israel. Itu tidak pernah menjadi niat saya. Saya meminta
maaf untuk itu," kata dia dalam pertemuan dengan Arab-Israel yang
disiarkan televisi.
Netanyahu menyeru para pendukungnya untuk
memilihnya pada pemungutan suara Selasa pekan lalu sebagai upaya melawan
membludaknya para pemilih Arab.
"Kekuasaan sayap kanan tengah
dalam bahaya. Para pemilih Arab menyalurkan suara karena ditunggangi!"
kata dia dalam video yang disiarkan Facebook-nya. "Ayo ke bilik suara!
Pilih Likud!"
Ayman Odeh, wakil pemimpin Joint List dari koalisi partai-partai Arab-Israel dan meraih 13 kursi, menolak permintaan maaf itu.
"Alasan
dia tidak bisa diterima karena Benjamin Netanyahu tidak hanya berencana
membuat legislasi yang rasis namun kata-katanya melanggar hak dasar
warga Arab Israel untuk duduk di Knesset," kata anggota parlemen Israel
itu dalam televisi.
Presiden AS Barack Obama juga menyindir
kalimat Netanyahu itu dengan berkata, "Retorika semacam itu bertolak
belakang dengan tradisi-tradisi terbaik Israel."
Berita Terkait
Tak ada dasar hukum penangkapan Netanyahu
Sabtu, 30 November 2024 14:34 Wib
Surat perintah penangkapan Netanyahu harus diterapkan
Minggu, 24 November 2024 8:11 Wib
Belanda desak Israel untuk segera lakukan gencatan senjata di Gaza
Rabu, 21 Agustus 2024 10:48 Wib
Netanyahu hindari transit di Eropa, khawatir ditangkap saat ke AS
Kamis, 11 Juli 2024 6:38 Wib
PM Israel kritisi tiga negara Eropa yang akan akui Palestina sebagai negara
Kamis, 23 Mei 2024 13:46 Wib
Polisi Israel bentrok dengan pengunjuk rasa anti-Netanyahu
Jumat, 10 Mei 2024 6:16 Wib
PM Israel tolak panggilan telepon pemimpin Barat terkait serangan balasan
Selasa, 16 April 2024 17:30 Wib
Israel bersiap hadapi serangan langsung Iran
Senin, 15 April 2024 0:18 Wib