Belanda desak Israel untuk segera lakukan gencatan senjata di Gaza

id Israel ,Belanda,gaza,Perdana Menteri Belanda Dick Schoof,Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Belanda desak Israel untuk segera lakukan gencatan senjata di Gaza

Arsip - Tentara Israel terlihat dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024. (Xinhua/JINI/Ilan Assayag)

Ankara (ANTARA) -
Perdana Menteri Belanda Dick Schoof, Selasa (20/8), mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza guna menghindari peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Setelah berbicara dengan Netanyahu melalui telepon, Schoof menyatakan di platform X bahwa dirinya melakukan "percakapan yang baik" dengan Netanyahu dan menekankan "pentingnya keamanan Israel bagi Belanda."

Perdana Menteri Belanda menekankan "kebutuhan darurat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah", serta mendesak Israel untuk memutus "siklus kekerasan dan pembalasan."

Baca juga: Benarkah Perdana Menteri Israel sebut Indonesia negara miskin dan gila agama? Ini faktanya

"Sangat penting bagi kedua pihak untuk segera mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan yang lebih banyak dan tanpa hambatan bagi masyarakat Gaza yang menderita, " kata Schoof.

Schoof juga memastikan bahwa negaranya "mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata."

Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir mendorong kesepakatan antara Israel dan Hamas menyangkut pertukaran sandera dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Baca juga: Pemukim ilegal Israel serbu Masjid Al-Aqsa

Namun, upaya mediasi terhenti karena Netanyahu tidak mau memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melancarkan gempuran brutal di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan resolusi  yang menyerukan gencatan senjata secepatnya.

Konflik tersebut telah menewaskan sedikitnya 40.170 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 92.740 orang cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca juga: Serangan Israel ke sekolah di Gaza tewaskan warga Palestina

Blokade terhadap  Gaza telah menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan, dan sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida.

Mahkamah telah memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, kota di selatan tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserbu pada 6 Mei.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Serangan Israel di Khan Younis sebabkan sedikitnya 70 orang tewas

Baca juga: Tentara Israel hancurkan dua bangunan komersil Palestina di Yerusalem

Baca juga: Bupati Kudus nonaktifkan stafsusnya yang ikut temui Presiden Israel