Sampit (ANTARA) - Setelah dua bulan masa uji coba, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah akhirnya meresmikan Swalayan UMKM Sampit yang ditandai dengan pergelaran Gebyar UMKM dan berbagai acara hiburan guna menarik banyak pengunjung.
“Alhamdulillah, Gebyar UMKM sekaligus launching Swalayan UMKM adalah bentuk kebersamaan dari seluruh UMKM di Kotim dan hal ini memang yang kita harapkan sebagai penggerak perekonomian masyarakat di tingkat menengah ke bawah,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Sabtu.
Sanggul mewakili Bupati Kotim memimpin pembukaan Gebyar UMKM dan peresmian Swalayan UMKM Sampit yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kota Sampit. Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Dekranasda Kotim Khairiah Halikinnor, FKPD Kotim dan lainnya.
Sanggul menjelaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen bersama untuk terus mendukung dan mendorong kemajuan para pelaku UMKM di Kotim.
UMKM bukan hanya menjadi tulang punggung perekonomian, tetapi juga simbol kemandirian, kreativitas, dan inovasi masyarakat, khususnya pada level menengah ke bawah.
Melalui UMKM ini perekonomian pada level menengah ke bawah mempunyai daya tahan yang kuat dan hal ini harus terus digalakkan dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.
“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi semangat dan kerja keras seluruh pelaku UMKM yang telah berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah,” ucapnya
Dalam tantangan global dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, pelaku UMKM harus terus beradaptasi, memanfaatkan digitalisasi, dan mengembangkan kualitas produk agar mampu bersaing di tingkat nasional.
Gebyar UMKM dan Swalayan UMKM Sampit ini bukan hanya ajang pameran, tetapi juga menjadi ruang untuk saling belajar, berkolaborasi, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Baca juga: Sambut HPN 2025, Polres dan PWI Kotim donor darah bersama
Pemerintah daerah juga akan memberikan semangat dan dukungan baik dalam bentuk pelatihan, akses permodalan maupun perluasan pasar kepada UMKM agar dapat mengisi celah-celah perekonomian di Kotim, sehingga daerah pun bisa bangkit bersama UMKM.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi momentum penting bagi kebangkitan UMKM di Bumi Habaring Hurung. Mari kita jadikan UMKM sebagai motor penggerak pembangunan daerah yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Ketua Panitia Acara Fahrujiansyah menyampaikan disamping untuk meresmikan Swalayan UMKM Sampit, Gebyar UMKM yang digelar juga untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 72 Kotim.
Gebyar UMKM ini digelar selama sepekan, yakni 15-22 Februari 2025 dengan diisi rangkaian kegiatan, mulai dari bazar UMKM, lomba tarian daerah, parade musik DJ, parade band, lomba fashion show, parade habsy dan lainnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim ini menuturkan, potensi UMKM adalah sebagai tulang punggung perekonomian daerah. UMKM adalah motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja.
“Melalui Gebyar UMKM ini kami ingin memberikan apresiasi dan dukungan kepada para pelaku UMKM yang telah berjuang tanpa lelah untuk mengembangkan usaha mereka selama ini,” ucapnya.
Ia melanjutkan terdapat 11 asosiasi UMKM di Kotim, yakni Aku Mandiri UMKM, API UMKM, Mentaya UMKM, Pahari Dipah UMKM, Perwira UMKM, PPLIPI UMKM, Sahabat UMKM, UMKM Taman Kota, Gema Wira UMKM, Harati UMKM dan Huma Yasmine UMKM.
Sementara, jumlah UMKM di Kotim yang memiliki legalitas sampai saat ini total 45.694 UMKM dengan berbagai jenis usaha yang diharapkan bisa berkembang dan semakin maju.
Gebyar UMKM yang mengangkat tema Kegiatan Inklusif dan Berkelanjutan, Tumbuh dan Berkembang diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan daya saing produk dan berbagi pengalaman.
“Kami juga berharap Gebyar UMKM ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya UMKM bagi perekonomian daerah,” demikian Fahrujiansyah.
Baca juga: Jenazah dua bocah kakak beradik tenggelam di Sungai Mentaya berhasil ditemukan
Baca juga: Hampir 50 persen TKD Kotim dipangkas, ini dinas paling terdampak
Baca juga: Komisi I DPRD Kotim kunjungi DPMD Kalteng konsultasi anggaran ketahanan pangan