Penjualan Pernak-Pernik Imlek Laris Di Sampit

id Penjualan Pernak-Pernik Imlek, Sampit, Kotim, Imlek

Penjualan Pernak-Pernik Imlek Laris Di Sampit

Ilustrasi, Menjelang Tahun Baru China 2013 (Imlek 2564), sejumlah pusat keramaian di Pontianak sudah marak dengan hiasan khas Imlek. (FOTO ANTARA/Jessica Helena Wuysang)

....Yang beli bukan hanya warga keturunan, tapi orang asli sini juga ada yang beli,"
Sampit (Antara Kalteng) - Penjualan pernak-pernik khas perayaan Imlek atau tahun baru China di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dilaporkan cukup laris dibeli masyarakat.

"Kue keranjang cukup laris. Ini baru diantar lagi ke rumah makan kami ini. Harganya Rp25.000 per buah. Yang beli bukan hanya warga keturunan, tapi orang asli sini juga ada yang beli," kata Novi, salah seorang penjual kue keranjang di Sampit, Rabu.

Berdasarkan kalender penanggalan Tionghoa, Imlek 2016 adalah tahun 2567 dengan unsur shio "Monyet Api". Seperti warga keturunan Tionghoa di daerah lainnya, mereka juga merayakan tahun baru yang menjadi bagian tradisi leluhur mereka.

Pernak-pernik seperti lampion, pakaian hingga amplop bermotif tulisan China juga banyak dijual. Penjualan cukup ramai karena warga keturunan Tionghoa di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit cukup banyak dengan profesi umumnya sebagai pedagang.

Pernak-pernik Imlek pun mulai banyak dipasang tempat usaha, kantor, mal dan rumah-rumah. Pusat perbelanjaan juga terlihat lebih ramai dari biasanya karena sebagian pembeli adalah warga yang ingin menyiapkan suguhan untuk perayaan Imlek nanti.

"Biasanya saat Imlek banyak saudara dan tamu yang datang. Sudah jadi semacam tradisi untuk menjamu mereka saat Imlek meski keluarga kami sudah turun temurun dan lahir di Sampit ini," kata Evy, seorang warga.

Besar harapan di tahun baru ini kondisi masyarakat, daerah dan bangsa akan lebih baik. Berbagai tantangan besar yang mungkin muncul di tahun "Monyet Api" ini diharapkan bisa dilewati dengan baik.