Eks Gafatar Di Seruyan Pilih Pulang Kampung

id Seruyanm Kuala Pembuang, Gafatar, Sudarsono

Eks Gafatar Di Seruyan Pilih Pulang Kampung

Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/1). MUI Jombang menyebutkan beberapa lokasi yang digunakan Gafatar atau organisasi sejenis sebagai basis, diantaranya Desa Ngumpul, Kecamatan Jogor

Padahal kita sudah menyiapkan lokasi serta berbagai program pembinaan bagi eks Gafatar itu,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Puluhan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah lebih memilih pulang kampung dari mengikuti program pembinaan yang ditawarkan pemerintah daerah itu.

"Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian beberapa waktu lalu dari 10 kepala Keluarga (KK), ada tiga KK yang minta izin pulang kampung dengan alasan ingin menjenguk keluarga," kata Bupati Seruyan Sudarsono saat Rapat Pembahasan Gafatar di Kuala Pembuang, Jumat.

Pada Jumat (4/3) tadi, tujuh KK eks Gafatar asal Kalimantan Barat tersebut kembali meminta izin pulang kampung dengan alasan ingin mengurus surat pindah.

"Padahal kita sudah menyiapkan lokasi serta berbagai program pembinaan bagi eks Gafatar itu," katanya.

Meski demikian, orang nomor satu di "Bumi Gawi Hatantiring" menegaskan, pihaknya tetap akan menerima warga eks Gafatar tersebut apabila sewaktu-waktu mereka memilih untuk kembali ke Seruyan.

"Tapi dengan catatan mereka harus mentaati aturan yang ada," katanya.

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Seruyan Tunjarsyah mengatakan, sebenarnya Pemkab Seruyan sudah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Penanganan dan Pembinaan eks Gafatar.

"Bahkan kita sudah berencana merelokasi mereka dari Desa Tumbang Sepan Kecamatan Seruyan Hulu ke Trans Unit V Kecamatan Seruyan Hilir, tapi kita akan terus melakukan pengawasan kalau sewaktu-waktu mereka datang kembali ke Seruyan," katanya.

Eks anggota Gafatar dari Kalbar datang ke Seruyan sejak 12 Januari 2016. Rombongan diketuai Endi yang membawa 10 kepala keluarga (KK), yang terdiri dari 26 laki-laki dan 22 perempuan.

Dari jumlah eks anggota Gafatar tersebut terdapat 22 anak-anak yang ikutserta bersama orang tuanya.