Temuan 3 Planet Baru Dukung Peluang Kehidupan Di Luar Bumi
Cape Canaveral, Florida (Antara Kalteng) - Penemuan tiga planet baru yang mengelilingi satu bintang kecil redup bisa mendukung peluang untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, kata para astronom Senin (2/5).
Planet-planet seukuran Bumi itu mengorbiti bintang induk mereka, berada di konstelasi Aquarius yang relatif dekat dari Bumi, sekitar 40 tahun cahaya, jarak yang memberi cukup panas di sana untuk air cair di permukaan mereka, kondisi yang menurut para ilmuwan mungkin penting untuk membina kehidupan.
Penemuan itu menandai kali pertama planet ditemukan mengorbiti jenis bintang kerdil ultra-dingin biasa menurut para ilmuwan.
"Jika kita ingin menemukan kehidupan di tempat lain di alam semesta, ini tempat kita bisa mulai melihat," kata Michael Gillon dari University of Liege di Belgia, penulis utama hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Nature, dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita Reuters.
Planet-planet itu ditemukan menggunakan Transiting Planets and Planetesimals Small Telescope (TRAPPIST) milik Eropa yang berada di La Silla Observatory di Chile.
Teleskop itu menemukan planet-planet tersebut dengan melihat perubahan jumlah cahaya yang datang dari satu bintang yang mungkin disebabkan oleh planet yang melintasi garis pandang teleskop.
Makin kecil bintang latar belakangnya, makin mudah mendeteksi dan mengukur planet-planet yang melintas.
Meski planet-planet yang baru ditemukan seukuran Bumi, bintang induk mereka ukurannya hanya delapan persen dari ukuran matahari dan terangnya kurang dari setengah persen dari matahari menurut para ilmuwan.
Sejauh ini, para astronom telah menemukan lebih dari 2.000 planet di luar tata surya dan sedang mengembangkan teknik untuk memindai atmosfer planet-planet tersebut untuk mencari tahu keberadaan gas-gas yang berkaitan dengan aktivitas biologi.
Planet-planet seukuran Bumi itu mengorbiti bintang induk mereka, berada di konstelasi Aquarius yang relatif dekat dari Bumi, sekitar 40 tahun cahaya, jarak yang memberi cukup panas di sana untuk air cair di permukaan mereka, kondisi yang menurut para ilmuwan mungkin penting untuk membina kehidupan.
Penemuan itu menandai kali pertama planet ditemukan mengorbiti jenis bintang kerdil ultra-dingin biasa menurut para ilmuwan.
"Jika kita ingin menemukan kehidupan di tempat lain di alam semesta, ini tempat kita bisa mulai melihat," kata Michael Gillon dari University of Liege di Belgia, penulis utama hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Nature, dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita Reuters.
Planet-planet itu ditemukan menggunakan Transiting Planets and Planetesimals Small Telescope (TRAPPIST) milik Eropa yang berada di La Silla Observatory di Chile.
Teleskop itu menemukan planet-planet tersebut dengan melihat perubahan jumlah cahaya yang datang dari satu bintang yang mungkin disebabkan oleh planet yang melintasi garis pandang teleskop.
Makin kecil bintang latar belakangnya, makin mudah mendeteksi dan mengukur planet-planet yang melintas.
Meski planet-planet yang baru ditemukan seukuran Bumi, bintang induk mereka ukurannya hanya delapan persen dari ukuran matahari dan terangnya kurang dari setengah persen dari matahari menurut para ilmuwan.
Sejauh ini, para astronom telah menemukan lebih dari 2.000 planet di luar tata surya dan sedang mengembangkan teknik untuk memindai atmosfer planet-planet tersebut untuk mencari tahu keberadaan gas-gas yang berkaitan dengan aktivitas biologi.