Pemudik Di Kotawaringin Timur Capai 50.000 Orang

id kotawaringin timur, pemudik kotim, pelabuhan sampit, dishubkominfo kotim

Pemudik Di Kotawaringin Timur Capai 50.000 Orang

Arus mudik Lebaran melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringi Timur, Kalteng, masih berlangsung. KM Binaiya mengangkut 742 penumpang menuju Semarang dan KM Kirana III mengangkut 650 penumpang menuju Surabaya. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Jumlah pemudik yang meninggalkan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggunakan berbagai jenis moda transportasi diperkirakan sudah mencapai sekitar 50.000 orang.

"Kami bersyukur sampai saat ini pelaksanaan arus mudik berjalan aman, tertib dan lancar. Ini berkat dukungan dan kerjasama yang sangat baik antarsemua pihak," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur H Fadlian Noor di Sampit, Senin.

Berdasarkan estimasi penumpang semua jenis transportasi hingga Minggu (3/7) ada sekitar 50.000 warga yang mudik. Rinciannya, penumpang kapal laut sudah mencapai 16.000 lebih penumpang, tranportasi darat sekitar 13.000 penumpang dan transportasi udara sekitar 20.000 penumpang. Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan sungai menuju kabupaten lain belum dilaporkan.

Jumlah tersebut juga belum termasuk warga yang mudik hari ini dan besok.

Seperti hari ini, sekitar 2.000 penumpang diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang menggunakan Kapal Motor (KM) Binaiya dan KM Kirana I. Arus mudik di Pelabuhan Sampit diperkirakan masih akan terjadi hingga H+1 nanti.

"Lonjakan signifikan terjadi pada transportasi udara, baik dari maupun menuju Sampit. Bahkan Sriwijaya Air yang mulai terbang perdana kemarin pun langsung penuh," kata Fadlian.

Jumlah warga yang ingin mudik diperkirakan masih sangat banyak, namun terkendala terbatasnya transportasi. Pembatasan penumpang kapal laut sangat dirasakan calon pemudik lantaran kapal yang dulunya bisa mengangkut hingga 5.000 penumpang, kini hanya bisa maksimal sekitar 1.650 penumpang.

"Kami satu rombongan ada delapan orang, terpaksa pulang lewat Pangkalan Bun karena tiket pesawat di Sampit sudah lama habis. Ada juga kawan kami yang dapat tiket terbang melalui Palangka Raya," kata Dian, warga yang hendak mudik ke Tegal, Jawa Tengah.

Pemerintah memberlakukan pembatasan muatan penumpang dengan alasan hak keamanan dan kenyamanan penumpang. Kebijakan ini pun direspons positif oleh semua pihak.