Lagi, Semburan Gas Metana Kejutkan Warga Pulang Pisau

id semburan gas, gas metana, desa mentaren, Semburan Gas Metana Kejutkan Warga Pulang Pisau, pulang pisau

Lagi, Semburan Gas Metana Kejutkan Warga Pulang Pisau

Lokasi semburan lumpur disertai gas saat pengeboran sumur bor di RT 04 Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau. (Istimewa)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Warga Desa Mentaren, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah dikejutkan dengan adanya semburan gas metana sekitar pukul 10.00 Wib. Semburan lumpur bercampur gas ini mencapai ketinggian 5 meter.

Diketahui adanya semburan gas tersebut, berawal dari pembuatan sumur bor di RT 04 Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir yang dilakukan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Selasa.

Misno salah satu yang ikut dalam pembuatan sumur bor ini mengatakan pada saat pengeboran mencapai perkiraan kedalaman 18 meter tidak diduga terjadi semburan lumpur yang cukup tinggi. Semburan tersebut disertai dengan mengeluarkan asap dan bau gas yang cukup menyengat hidung.

"Ketinggian semburan itu mencapai 5 meter dan selanjutnya baru perlahan-lahan menurun 15 menit kemudian," kata Misno.   

Merasa kuatir apa yang terjadi dengan adanya semburan lumpur tersebut, Misno mengaku melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT dan perangkat desa setempat. Pengeboran sendiri terpaksa harus dihentikan sementara hingga menunggu situasi terakhir di lapangan.

Perangkat Desa Mentaren II, Santoso mengungkapkan tidak dapat memastikan secara pasti apakah semburan lumpur dari galian pembuatan sumur bor itu memang bercampur dengan gas atau hanya aroma yang disebabkan oleh perpaduan antara lumpur dan mineral yang ada di dalam tanah.

Santoso mengaku pihaknya tidak ahli dalam masalah tersebut dan hanya bisa menduga. Saat pihaknya tiba di lokasi pengeboran sumur itu, semburan sudah tidak tinggi seperti pertama keluar. 

Meski semburan mulai menurun, tetapi aroma menyengat masih tercium seperti ada kandungan gas menyertai semburan lumpur tersebut.

Dikatakan Santoso, bahwa kejadian keluarnya semburan lumpur disertai gas ini bukan hanya sekali ini saja terjadi. Beberapa waktu sebelumnya hal yang sama juga terjadi di desa setempat. 

Menurutnya hanya tim ahli yang paham dan yang bisa menjelaskan, apakah di daerah ini ada semacam kandungan gas atau potensi mineral lainnya.

Informasi yang dihimpun Antara Kalteng.com, beberapa waktu lalu juga terjadi semburan lumpur dan gas metana saat pembuatan sumur bor yang dilakukan oleh warga. Diprediksi bahwa kawasan ini memiliki potensi kandungan migas yang masih belum di eksplore oleh pihak terkait.

Dirunut dari cerita masyarakat setempat, ada dua pipa pengeboran di Desa Mintin dan Desa Gohong yang diperkirakan dibuat dan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda. 

Diperkirakan pipa pengeboran ini dibuat untuk rencana ekploitasi kandungan migas yang ada di kawasan tersebut. Sampai sekarang, tidak ada pihak-pihak terkait yang menelusuri, apa potensi sebenarnya potensi yang ada di bawah perut bumi di kabupaten berjuluk Bumi "Handep Hapakat" ini.