Ini kesiapan Pemkab Pulpis terkait hadapi karhutla

id kebakaran hutan dan lahan,karhutla,Pjs Bupati Pulpis Muhammad Hatta ,Ini kesiapan Pemkab Pulpis terkait hadapi karhutla

Ini kesiapan Pemkab Pulpis terkait hadapi karhutla

Pjs Bupati Pulang Pisau, Muhammad Hatta bersama pimpinan instansi terkait melihat dari dekat peralatan yang digunakan dalam penanganan Karhutla di Halaman Stadion HM Sanusi. (Foto Antara Kalteng/ Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antaranews Kalteng) - Pejabat Sementara Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Muhammad Hatta memastikan bahwa pemerintah setempat siap dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini bersama instansi terkait lainnya.

"Dalam penanganan karhutla harus dilakukan bersama-sama. Apel siaga karhutla yang dilaksanakan membuktikan pemerintah setempat bersama instansi terkait telah siap dalam penanganan," kata Muhammad Hatta, Senin.

Menurut Hatta, Kabupaten Pulang Pisau sangat rawan terjadi Karhutla. Salah satunya, struktur tanah yang banyak mengandung gambut menyebabkan lahan mudah terbakar. 

Baca juga: Antisipasi karhutla, Kapolres ini turunkan personilnya

Pihaknya tidak berharap kejadian karhutla 2015 lalu tidak terulang, karena letak geografis yang berdekatan dengan Kota Palangka Raya, kabut asap yang ditimbulkan menyebabkan tertutupnya jarak pandang di bandara Tjilik Riwut hingga mengganggu penerbangan.

Selain kesiapan dalam penanganan karhutla, Hatta mengaku setuju jika larangan membakar hutan dan lahan khususnya untuk pertanian diberikan solusi. 

Salah satunya dengan memperbanyak alat dan mesin pertanian (Alsintan) sehingga petani mendapat kompensasi dari larangan tersebut. Dalam kondisi kering akibat kemarau, harusnya tidak boleh melakukan pembakaran hutan dan lahan

"Ini menjadi tugas dari Dinas Pertanian untuk membantu para petani, bagaimana petani dapat membuka lahan tanpa harus membakar," tandas Hatta.

Baca juga: Pemkab Pulpis dilatih deteksi dini karhutla melalui sistem FRS dan SIDIK

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau, Salahudin mengatakan pihaknya melibatkan berbagai pihak hingga Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ada di desa-desa. Patroli sebagai bentuk antisipasi dilaksanakan secara rutin disertai sosialisasi larangan membakar hutan dan lahan kepada masyarakat.

Terkait peralatan dalam penanganan karhutla, terang Salahudin, tidak ada masalah. Semua peralatan dinilai sudah cukup memadai untuk penanganan karhutla, termasuk peralatan dari BNPB siap digunakan. 

"Aktivasi sumur bor yang tersebar di titik-titik tertentu juga sudah dilakukan untuk memudahkan dan menjadi sumber air saat pemadaman karhutla," katanya.

Salahudin juga mengungkapkan, untuk Mei-Juni sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat juga diminta waspada dalam penggunaan api, untuk meminimalisir terjadinya karhutla di kabupaten setempat.