Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi Kalimantan Tengah, M Rizal menyebutkan jumlah pelaku usaha di bidang jasa kontruksi di provinsi ini terus mengalami penurunan akibat semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan dari Pemerintah.
Penurunan bukan hanya terjadi di Gapensi tapi hampir di seluruh asosiasi yang bergerak di bidang jasa kontruksi karena pengeluaran perusahaan tidak sebanding dengan pemasukan, kata Rizal di Palangka Raya, Selasa.
"Pekerjaan perusahaan tidak ada, kewajiban membayar pajak setiap tahun terus berjalan. Jadi, ya perusahaan-perusahan golongan kecil terpaksa berhenti dahulu sampai ada peluang mendapatkan pekerjaan atau proyek dari pemerintah," ucapnya.
Anggota DPRD Kalteng ini mengaku telah mengingatkan berulang kali kepada Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota terkait dinamika dan kondisi pelaku jasa kontruksi. Bahkan, permintaan agar Pemerintah melakukan pembinaan pun juga telah disampaikan berkali-kali.
Dia mengatakan anggota semua asosiasi yang berkaitan dengan jasa kontruksi, termasuk konsultan yang ada di Kalteng ini untuk tahun 2017 jumlahnya berkisar 2.200. Apabila diperhitungkan dengan jumlah kegiatan atau proyek pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota jumlahnya jauh lebih besar dari itu.
"Minimal satu proyek pemerintah untuk tiap perusahaan jasa kontruksi sebenarnya cukup. Tapi fakta di lapangan kan tidak seperti itu. Ini bukan sekedar membagi pekerjaan tapi kemampuan pada perusahaan itu," kata Rizal.
Pada dasarnya semua perusahaan yang tergabung di Asosiasi jasa kontruksi selalu mengikuti proses lelang Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, tapi kebanyakan kalah karena tidak memenuhi syarat-syarat penawaran, kemampuan sumber daya manusia, peralatan dan lainnya.
Ketua Gapensi Kalteng ini mengatakan di sini peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal melakukan pembinaan. Apakah itu melalui pelatihan, kursus dan lainnya yang berkaitan dengan jasa kontruksi.
"Kalau ini dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, saya yakin akan banyak jasa kontruksi lokal yang menjadi besar dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional," demikian Rizal.
Rizal sebut jumlah pelaku jasa konstruksi di Kalteng menurun
Minimal satu proyek pemerintah untuk tiap perusahaan jasa kontruksi sebenarnya cukup. Tapi fakta di lapangan kan tidak seperti itu. Ini bukan sekedar membagi pekerjaan tapi kemampuan pada perusahaan itu