Angka kelahiran program sapi bunting Palangka Raya capai 47 persen

id sapi bunting,dkpp palangka raya

Angka kelahiran program sapi bunting Palangka Raya capai 47 persen

Sapi betina produktif yang diikutsertakan dalam program sapi wajib bunting. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya menyatakan sejak Januari-Juli 2018 angka kelahiran sapi para program Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsussiwab) mencapai 47 persen.

"Selama periode Januari-Juli 2018 sudah ada 115 anak sapi lahir. Angka ini mencapai 47 persen dari target 246 anak sapi lahir dari program Upsussiwab 2018," kata Kepala Bidang Kelahiran dan Produksi Ternak, DKPP Kota Palangka Raya, Sugianto, Jumat.

Pihaknya optimistis target kelahiran sapi untuk wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini akan tercapai pada akhir Desember 2018.

Dalam program tersebut pihaknya menargetkan sebanyak 440 sapi indukan akan masuk program Upsussiwab yang mana target total angka kelahiran sapi dari jumlah seluruh indukan mencapai 246 sapi.

"Capaian program 2017 adalah sebanyak 269 sapi positif bunting. Sampai saat ini kami telah mencatat sebanyak 105 sapi betina dari program tersebut telah beranak," katanya.

Sugianto mengatakan, sebaran sapi yang masuk sasaran program Upsussiwab tersebar di berbagai wilayah di Kota Palangka Raya termasuk di Kecamatan Rakumpit.

Upaya khusus sapi wajib bunting (Upsus Siwab) merupakan program pemerintah pusat dalam rangka menyukseskan program "good farming practice".

Saat ini sebanyak tiga wilayah yakni Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Sabangau menjadi sentra peternakan sapi di Kota Palangka Raya.

Dia mengatakan, tujuan program Upsussiwab itu untuk membantu para peternak lebih cepat dalam mengembangkan ternak sapi.

Apalagi, selama ini sebagian besar kebutuhan daging sapi di Kota Palangka Raya dicukupi dari daerah luar seperti dari Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.