Jakarta (Antaranews Kalteng) - Minuman bersoda dapat digunakan untuk mengobati sesorang yang mengalami sumbatan lambung.
Para dokter menemukan bahwa minuman bersoda sangat efektif untuk mengatasi kondisi yang dikenal dengan sebutan gastric phytobezoar.
Gastric phytobezoar adalah penyumbatan lambung, yang bila tidak segera diobati akan menyebabkan usus buntu.
Penyakit ini biasanya terjadi akibat beberapa jenis buah yang tidak dicerna secara baik, seperti buah kesemek yang sangat rentan untuk membentuk sumbatan.
Berbagai jenis perawatan ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut seperti laser, endoskopi, hingga operasi.
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari University of Athens telah menunjukkan bahwa minuman bersoda mampu menyembuhkan kondisi tersebut hingga 90 persen.
Ini disebabkan karena bahan kimia yang terkandung di dalam minuman bersoda memiliki cara kerja serupa dengan asam lambung, yaitu membantu mencerna serat makanan.
Sementara itu, gelembung soda pada minuman tersebut mempercepat proses pencernaan, demikian sebagaimana ditulis pada jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics, yang dikutip DailyMail.
Minuman bersoda memiliki tingkat keasaman 2,6 sesuai dengan skala pH, karena mengandung karbon dan asam fosforik.
Bila minuman bersoda tidak mampu menghancurkan penyumbat secara menyeluruh, namun setidaknya dapat memperkecil penyumbatan dan melembutkan phytobezoar. Ini memudahkan untuk mengangkat penyumbatan tanpa perlu operasi besar.
Berita Terkait
Berikut pilihan pengobatan apendisitis pada anak
Rabu, 4 Desember 2024 9:14 Wib
Bantu kurangi risiko usus buntu dengan gaya hidup sehat
Selasa, 27 Februari 2024 15:32 Wib
Puan Maharani: Tak ada jalan buntu soal rekonsiliasi dengan Demokrat
Jumat, 23 Juni 2023 18:23 Wib
Koalisi Indonesia Bersatu temui jalan buntu?
Rabu, 22 Maret 2023 23:15 Wib
Anak penderita usus buntu jalani operasi gunakan program JKN-KIS
Senin, 24 Januari 2022 17:43 Wib
Kenali tanda usus bermasalah
Minggu, 1 Desember 2019 16:30 Wib
Cegah kanker usus besar dengan deteksi secara dini
Kamis, 6 Desember 2018 18:34 Wib
RTRW 'buntu' akibat usulan nonhutan tak realistis
Kamis, 8 Februari 2018 15:43 Wib