Gorontalo (Antaranews Kalteng) - Seluruh bagian dari daging baik sapi maupun kambing, mengandung zat gizi yang baik bagi metabolisme tubuh manusia, serta pembentukan tulang namun jika berlebihan akan menyebabkan peningkatan resiko penyakit metabolik.
Hal itu diungkap dokter spesialis tulang, dr Irawan Huntoyungo MKes, SpOT, di Gorontalo, Kamis.
Dokter yang bertugas di beberapa Rumah Sakit di Provinsi Gorontalo itu, mengatakan, daging merupakan sumber protein hewani tertinggi.
Bahkan zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh manusia khususnya tulang, lengkap diperoleh dari daging.
Jika makan daging disebut menjadi sumber utama penyakit bagi manusia, seperti darah tinggi, kolesterol bahkan stroke, hal itu tergolong mitos, jika tidak didukung oleh data ilmiah.
Maka perlu ada referensi yang tepat untuk menyatakan hipertensi, kolesterol hingga stroke disebabkan makan daging.
Yang perlu diketahui masyarakat kata Irawan adalah, konsumsi daging berlebihan sangat tidak bagus apalagi jika tidak diseimbangkan dengan olah raga.
Pada skala paling atas, daging sapi memiliki zat gizi yang lengkap dan pasti memperkuat imunitas tubuh.
Bahkan kata ia, daging merah beresiko menyebabkan kanker rektum atau "anus" pada manusia.
Maka yang terpenting dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tulang yang baik atau mencegah osteoporosis dini, manusia harus bisa menyeimbangkan pola makan dan olah raga dengan baik.
"Makan daging secukupnya sesuai yang dibutuhkan tubuh, kemudian olah raga," ujarnya.
Ia menyatakan, konsumsi daging penting dan diperlukan tubuh manusia sebab menjadi sumber protein hewani tertinggi.
"Jika terjadi gangguan kesehatan pascamakan daging, sangat dimungkinkan adanya masalah kesehatan akibat gangguan metabolik," ujarnya.
Ia mencontohkan, saat makan daging, orang yang mempunyai kandungan trigliserida dan fraksi lemak lainnya yang memang sudah tinggi, akan beresiko menderita gangguan metabolik.
Jangan heran, jika beberapa kasus stroke terjadi setelah makan daging, akibat kandungan lemak jenuh ataupun lemak yang tidak dibutuhkan tubuh, sudah tertumpuk dan lebih meningkat usai makan daging.
Sebaiknya, masyarakat yang berbakat memiliki kandungan trigliserida tinggi, agar menghindari makan daging berlebihan dan lebih tepat memilih konsumsi daging unggas yang kandungan zat gizinya lebih baik. (KR-SSK).
Berita Terkait
H-1 Lebaran 2024, harga daging sapi di Sampit tembus Rp180 ribu
Selasa, 9 April 2024 17:22 Wib
Ketersediaan daging sapi di Palangka Raya aman sampai Idul Fitri
Senin, 25 Maret 2024 13:46 Wib
Kejari Murung Raya usut dugaan korupsi hibah sapi dan BOK
Senin, 4 Maret 2024 20:57 Wib
Pastikan tepat sasaran, Ketua DPRD Seruyan pantau langsung penyerahan bibit ternak sapi
Senin, 18 Desember 2023 17:32 Wib
Pemprov Kalteng sebar ratusan sapi kembangkan sektor peternakan
Senin, 4 Desember 2023 7:59 Wib
KPK tegaskan belum ada penyelidikan korupsi pengadaan sapi di Kementan
Sabtu, 18 November 2023 14:59 Wib
Distan Kobar sebut peluang usaha sapi perah sangat menjanjikan
Rabu, 25 Oktober 2023 20:12 Wib
Benarkah tulang sapi dapat sembuhkan patah tulang pada manusia?
Sabtu, 14 Oktober 2023 13:37 Wib