Sampit (ANTARA) - Pawai obor malam takbiran memeriahkan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah di Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berlangsung meriah karena memang selalu ditunggu masyarakat.
"Wisata itu tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata religi. Pawai obor yang rutin digelar ini menjadi salah satu event positif yang memperkuat wisata religi daerah ini," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Sabtu malam.
Pawai obor digelar oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Baamang dengan titik pemberangkatan dan titik akhir di depan kantor Camat Baamang. Pawai diikuti ribuan orang yang tergabung dalam 41 kelompok peserta berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintah, perusahaan swasta, paguyuban dan lainnya.
Halikinnor yang juga Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kotawaringin Timur mengapresiasi konsistensi pelaksanaan pawai obor yang tahun ini memasuki tahun ke delapan pelaksanaannya. Dia bangga karena kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin bahkan selalu disambut antusias masyarakat.
Pawai obor sejalan dengan program pemerintah menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah, dalam hal ini pawai obor merupakan salah satu bentuk wisata religi yang digelar memeriahkan Hari Raya Idul Adha, sekaligus sebagai syiar Islam.
Halikinnor mendukung pawai obor terus dikembangkan sehingga pelaksanaannya semakin meriah dan dapat menarik minat wisatawan. Bahkan dia menawarkan agar event ini diperluas menjadi kegiatan tingkat kabupaten dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak lagi.
"Nanti pelaksanaannya bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kita undang seluruh kecamatan untuk mengirimkan perwakilan mereka sehingga pawai obor menjadi semakin meriah," harap Halikinnor.
Baca juga: Wisata susur Sungai Mentaya makin ramai saat libur lebaran
Baca juga: Pantai Satiruk diproyeksi jadi objek wisata andalan baru Kotim
Camat Baamang HM Yusransyah mengatakan, pawai obor merupakan tradisi umat Islam di Sampit. Banyak makna terkandung dalam tradisi ini, di antaranya gotong-royong dan menguatkan keimanan.
"Warga bergotong-royong sejak mencari bambu di hutan untuk membuat obor, hingga menyalakannya. Obor juga mengandung filosofi sebagai penerang iman dan hati sehingga kita bisa menjadi insan yang lebih baik," kata Yusransyah.
Yusransyah menyebutkan, pawai obor untuk menghidupkan lagi kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi dan kebudayaan lokal agar tidak punah. Meski September nanti memasuki masa persiapan pensiun, Yusransyah berharap pawai obor terus dilestarikan karena membawa banyak dampak positif.
Berita Terkait
Kendaraan hias dan pawai obor meriahkan malam Idul Adha di Sampit
Rabu, 28 Juni 2023 23:40 Wib
Api obor berpindah dari Indonesia ke Kamboja
Minggu, 4 Juni 2023 5:52 Wib
Ratusan peserta pejalan kaki meriahkan pawai obor tolak bala di Kapuas
Sabtu, 6 Mei 2023 11:53 Wib
Legislator Kotim usulkan pawai obor masuk kalender wisata
Senin, 11 Juli 2022 21:33 Wib
Pawai takbiran dan obor meriahkan malam Idul Adha di Sampit
Sabtu, 9 Juli 2022 23:08 Wib
Berikut angka penting dalam kirab Obor Olimpiade
Kamis, 25 Maret 2021 14:36 Wib
Demi lindungi diri dari corona, penyalaan obor Olimpiade Tokyo tanpa penonton
Selasa, 10 Maret 2020 6:14 Wib
Obor Olimpiade Tokyo gunakan bahan bakar hidrogen
Senin, 27 Januari 2020 20:03 Wib