Jakarta (ANTARA) - Permintaan mobil bekas bermerek Chevrolet justru mengalami peningkatan kendati jenama asal Amerika Serikat yang bernaung di bawah General Motors (GM) Indonesia itu menyatakan berhenti menjual mobil baru di Nusantara pada tahun depan.
Ivo Wassenaar, Head of Automotive, OLX Indonesia, menyatakan bahwa permintaan Chevrolet di e-commerce otomotif meningkat dalam sebulan belakangan.
"Berdasarkan data yang berhasil ditarik oleh OLX pada akhir bulan November, terjadi peningkatan permintaan mobil Chevrolet sebesar 6 persen," kata Ivo dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
"Di bulan Oktober 2019, permintaan berada pada angka 29.182 sedangkan di bulan November 2019, permintaan ada pada angka 30.883 ribu," kata Ivo.
"Dari segi harga rata-rata, walaupun tidak signifikan, namun mengalami peningkatan sebesar 1 persen, dari Rp105 juta (Oktober 2019) menjadi Rp106 juta (November 2019)," tutup dia.
Berdasarkan listing Mobil Chevrolet yang terpasang pada OLX, data mengungkapkan suplai mengalami penurunan sebesar 3 persen atau dari 2.067 pada Oktober 2019 menjadi 2.015 pada November 2019.
Kendati akan hengkang, konsumen justru mempertahankan mobil Chevrolet karena setiap brand otomotif memang biasanya memiliki penggemar tersendiri.
Khusus tipe Chevrolet terpopuler, Trax mengalami peningkatan suplai yang cukup signifikan, yaitu sebesar 46 persen di bulan November 2019 dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan suplai berdampak pada penurunan rata-rata harga Chevrolet Trax sekitar 11 persen dari Rp209 juta (Oktober 2019) menjadi Rp186 juta (November 2019).
Data yang berbeda ditunjukkan model Chevrolet Captiva. Baik suplai maupun permintaan mengalami penurunan masing-masing 8 persen dan 45 persen pada November 2019 dibandingkan Oktober. Sedangkan harga Chevrolet Captiva turun 1 persen dari Rp236 juta pada Oktober 2019 menjadi Rp233 juta pada November.