DPRD minta pemkab bantu mahasiswa asal Kotim di China

id DPRD minta pemkab bantu mahasiswa asal Kotim di China,DPRD Kotim,Riskon Fabiansyah,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Virus corona

DPRD minta pemkab bantu mahasiswa asal Kotim di China

Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah meminta pemerintah kabupaten memantau dan membantu mahasiswa asal kabupaten ini yang sedang kuliah di China dan berjuang agar terhindar dari penularan virus corona.

"Kita berharap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bisa menginisiasi bantuan untuk adik-adik kita yang sedang berjuang bertahan melawan virus corona di sana," kata Riskon di Sampit, Rabu.

Penyebaran virus corona terbaru semakin masif bahkan sudah ditemukan di 14 negara. Saat ini sedikitnya 11 mahasiswa asal Kalimantan Tengah, termasuk dari Kotawaringin Timur, juga berada di beberapa daerah yang juga sudah ditemukan berjangkitnya virus corona.

Pemerintah daerah diharapkan turut memantau kondisi mahasiswa asal Kotawaringin Timur karena mereka merupakan penduduk kabupaten ini namun sedang kuliah di China. Pemerintah daerah juga diharapkan membantu kebutuhan mereka semaksimal mungkin agar bisa bertahan melewati kondisi ini.

Politisi muda Partai Golkar ini mengimbau mahasiswa asal Kotawaringin Timur yang sedang kuliah di China untuk terus menjaga kesehatan agar terhindar dari virus corona baru. Mereka juga diimbau berkoordinasi dengan Kedutaan maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia setempat.

"Saya mengajak semua lapisan masyarakat agar sama-sama mendoakan agar vaksin virus corona bisa segera ditemukan sehingga tidak semakin banyak jatuh korban akibat virus ganas tersebut," harap Riskon.

Sementara itu, Khairul Anwar adalah mahasiswa asal Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur. Alumni Pondok Pesantren Modern Darul Hijrah Martapura angkatan 23 reagalizre ini merupakan mahasiswa semester 6 Nanjing University Finance and Economics Jurusan International Trade.

Baca juga: RSUD Murjani Sampit siap tangani pasien 'suspect' virus corona

"Yang sangat dibutuhkan saat ini adalah masker karena semakin sulit didapat. Kalau pun ada harganya sudah naik hingga empat kali lipat dari harga biasa," kata Khairul Anwar.

Menurut Khairul, data sementara tercatat ada 11 mahasiswa asal Kalimantan Tengah yang kuliah di China, termasuk di Nanjing. Namun jumlah itu diperkirakan bertambah karena pendataan masih dilakukan.

Letak Nanjing Provinsi Jiangsu memang cukup jauh dengan Wuhan yang merupakan daerah terparah penyebaran dan penderita virus corona baru, namun penyebaran virus mematikan kini juga sudah sampai ke Nanjing sehingga penduduk daerah itu harus meningkatkan kewaspadaan.

Khairul menyebutkan, informasi yang didapatnya hingga saat dia mengabarkan, warga yang sudah terjangkit virus corona baru itu sekitar 6.000 orang, suspect atau terduga sekitar 10.000 orang dan penderita meninggal dunia sudah 139 orang.

Saat ini dikabarkan sudah ada 14 penduduk Nanjing yang terjangkit virus corona baru. Hal itulah yang membuat penduduk di daerah itu semakin waspada terhadap penyebaran virus mematikan tersebut.

Baca juga: Waspada virus corona, mahasiswa Kalteng di China perlu masker dan makanan

Baca juga: Seleksi CPNS dimulai 6 Februari tidak ada toleransi peserta terlambat