Jakarta (ANTARA) - PT Michelin Indonesia (Michelin) meluncurkan ban untuk kendaraan komersial dari seri X multi Z, yakni Michelin X Multi Z2 yang diklaim lebih baik dari pendahulunya Michelin X Multi Z.
Direktur Komersial untuk B2B (business to business) PT. Michelin Indonesia, Fritz Mueller mengungkapkan bahwa Michelin telah menyematkan tiga teknologi revolusioner, seperti membuat ban menjadi lebih awet, daya cengkeram dan performa keamanan yang lebih baik.
"X Multi Z2 membantu konsumen mempercepat waktu pengiriman dan meningkatkan efisiensi sehingga secara keseluruhan meningkatkan produktifitas bisnis dan menurunkan biaya," ungkap Direktur Komersial untuk B2B PT. Michelin Indonesia, Fritz Mueller pada saat peluncuran di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin.
Adapun ketiga teknologi yang hadir pada ban tersebut ialah Regenion, Inficoil dan HT Nylon. Ketiga teknologi terbaru tersebut dapat meningkatkan performa yang lebih baik dari segi keselamatan, produktifitas serta efisiensi bisnis, fitur-fitur utama yang memang sangat dibutuhkan oleh operator kendaraan niaga.
Pada teknologi regenion yang hadir pada Michelin X Multi Z2 ini memberikan desain alur tapak yang dirancang sedemikian rupa untuk meminimalkan tingkat deformasi ban sehingga mengurangi tekanan pada ban saat bergulir serta menurunkan konsumsi bahan bakar.
Teknologi ini juga memerikan ban tersebut lebih awet hingga 20 persen dibandingkan dengan ban sebelumnya, yakni Michelin X Multi Z yang saat ini perannya sudah digantikan oleh Michelin X Multi Z2.
"Dengan menggunakan teknik pencetakan logam tiga dimensi (3D), alur longitudinal pada ban secara otomatis memperbarui diri saat ban mulai aus, sehingga menghasilkan tingkat cengkeraman dan daya tarik yang kuat selama masa umur ban dan pada pemakaian di segala cuaca," kata dia
Pada bagian teknologi kedua yang hadir pada ban itu ialah teknologi Inficoil, lapisan tapak diperkuat dengan kawat baja yang saling bersambung sepanjang 400 meter di dalam lapisan casing.
Menurut Fritz, penggunaan kawat baja yang memiliki daya tahan tinggi terhadap tarikan akan dapat meningkatkan ketahanan ban dan mengoptimalkan kontak ban dengan permukaan jalan sehingga jarak tempuh semakin panjang.
"Hasilnya adalah ban ini lebih awet dan stabil, minim resiko kehilangan tekanan secara mendadak, memiliki kontrol lebih baik pada kendaraan, memiliki jarak tempuh lebih panjang saat tertusuk atau bocor, serta meratakan tingkat keausan yang tidak sama," kata Fritz.
Percobaan ini juga sudah dilakukan di Eropa dengan ban yang terlebih dahulu di bor sedalam 6 mm, hasilnya kendaraan besar yang menggunakan ban terbaru dari Michelin ini sanggup berjalan hingga 15,7 km sedangkan ban kompetitor hanya sanggup berjalan hingga 8,5 km.
Teknologi terakhir yang hadir pada Michelin X Multi Z2 ialah HT Nylon, teknologi ini dirancang untuk memperkuat ketahanan bead pada lingkar dalam ban sehingga dapat mengurangi potensi kerusakan ban hingga 10 persen ketika sering digunakan pada jarak jauh dan kecepatan tinggi.
Dia menjelaskan, teknologi radial lebih unggul karena lebih tahan lama, lebih kuat menahan penetrasi, serta tidak cepat panas. Terutama saat digunakan dalam kendaraan dengan beban berat seperti truk dan bus, penggunaan ban radial memiliki tingkat keamanan lebih baik, dapat melaju lebih cepat, lebih stabil, serta mengurangi deformasi jalan.
"Ban ini sanggup membawa beban hingga 3150 kg dengan kecepatan rata-rata mencapai 120km per jam," tambah dia.
Di Indonesia, Michelin X Multi Z2 hadir dalam ukuran 11R22.5 dan sudah tersedia di gerai ban Truk dan Bus resmi Michelin yang ada di seluruh Indonesia.