Jakarta (ANTARA) - Menjelang pergantian cuaca yang segera memasuki musim hujan, muncul pertanyaan apakah kondisi itu bisa mempengaruhi penyebaran virus penyebab COVID-19?
Profesor ilmu bumi dan planet di Johns Hopkins University, Ben Zaitchik yang memimpin gugus tugas Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, masih dibutuhkan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya faktor elemen iklim, lingkungan, dan meteorologi mempengaruhi penyebaran COVID-19.
WMO dalam sebuah simposium mengatakan, publikasi tinjauan sejawat terkini tentang virus SARS-CoV-2 dan penyakit COVID-19 tidak menunjukkan respons yang kuat dan konsisten terhadap suhu, kelembaban, angin, radiasi matahari, atau penggerak meteorologi dan lingkungan lain yang diusulkan.
Menurut mereka, para pengambil kebijakan tidak perlu bergantung pada makalah sebelumnya atau temuan studi tunggal yang menyimpulkan musim dingin akan memacu gelombang besar COVID-19 lainnya.
Semua studi harus dikomunikasikan secara hati-hati untuk menghindari salah tafsir dan penyalahgunaan informasi.
Baca juga: Cukupi kebutuhan air mineral agar tetap bugar di cuaca ekstrem
Zaitchik menuturkan, ada alasan untuk memperkirakan penularan penyakit virus pernapasan seperti COVID-19 dapat meningkat saat musim yang lebih dingin dan lebih kering, tetapi pada tahap ini bukti tentang hal ini beragam.
Menurut dia, gugus tugas WMO sedang bekerja untuk mengembangkan standar cara terbaik yang harus dilakukan peneliti untuk mengukur pengaruh kompleks dari faktor iklim, cuaca, dan lingkungan pada COVID-19.
Di sisi lain, dokter dari RSUD Koja, Tanjung Priok, Siti Rosidah, MD mengingatkan Anda, baik itu di musim hujan maupun panas terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini tetap waspada menjaga kondisi kesehatan tubuh.
Jangan lupakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak; lalu usahakan mendapatkan waktu tidur yang cukup yakni 6-8 jam per malam.
"Batasi jam kerja, jangan over. Tidak baik lembur atau tidak tidur malam karena proses detoksifikasi tubuh terjadi pada malam hari oleh organ hati. Jadi jika seseorang sering begadang bisa bermasalah dengan proses di heparnya (hati)," kata dia kepada ANTARA, Rabu.
Selain itu, perhatikan asupan cairan demi mencegah dehidrasi dan rutin beraktivitas fisik seperti olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.
Hal lainnya, usahakan melakukan pekerjaan yang bisa menambah semangat, kelola stres, menjaga suasana hati agar tetap baik dan mencukupi asupan makanan sehat.
Baca juga: Yang harus diperhatikan sebelum berkendara di musim hujan
Baca juga: Cuci tangan yang benar untuk cegah penyakit di musim hujan
Baca juga: Penyakit yang menyerang saat musim pancaroba
Berita Terkait
Hal yang perlu disiapkan agar aman berolahraga saat musim hujan
Jumat, 8 November 2024 17:18 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta siaga hadapi musim hujan
Kamis, 7 November 2024 16:57 Wib
Berikut jenis herbal yang dapat tingkatkan imunitas saat musim hujan
Kamis, 7 November 2024 11:20 Wib
DPRD Kotim minta Dinkes antisipasi sebaran penyakit di musim hujan
Selasa, 5 November 2024 5:54 Wib
Mulai turun hujan di Palangka Raya, masyarakat diminta waspada DBD
Kamis, 24 Oktober 2024 14:56 Wib
BPBD Kota Palangka Raya pantau debit air sungai di musim hujan
Senin, 21 Oktober 2024 16:55 Wib
Peserta didik di Kota Palangka Raya diminta waspadai wabah saat musim hujan
Kamis, 17 Oktober 2024 18:27 Wib
Waspada kemunculan buaya di musim kawin
Sabtu, 12 Oktober 2024 7:40 Wib