Jakarta (ANTARA) - Proses produksi serial televisi "The Flash" harus ditunda. Hal itu menyusul seorang kru "The Flash" di Vancouver yang telah dinyatakan positif COVID-19.
Dikutip dari Deadline, Senin, diagnosis asimtomatik dikonfirmasi melalui protokol pengujian ketat yang diterapkan oleh studio Warner Bros TV untuk semua karyawan produksinya.
Karena banyak kehati-hatian, produksi di "The Flash" akhirnya telah dihentikan sementara dan pelacakan kontak (tracing) telah dimulai.
Menurut sumber, studio saat ini sedang mengevaluasi penyesuaian jadwal produksi untuk melanjutkan syuting tanpa karyawan yang terpengaruh dan kontak dekat potensial, yang mengisolasi diri.
Baca juga: Ben Affleck kembali jadi Batman di 'The Flash'
"The Flash" sendiri merupakan serial televisi superhero Amerika yang dikembangkan oleh Greg Berlanti, Andrew Kreisberg, dan Geoff Johns, ditayangkan di CW.
Serial yang mengudara sejak 2014 ini didasarkan pada inkarnasi Barry Allen dari karakter DC Comics "The Flash", seorang pejuang kejahatan superhero yang punya kekuatan untuk bergerak dengan kecepatan super.
Ini adalah spin-off dari "Arrow", dan berada di alam semesta fiksi yang sama yang dikenal sebagai "Arrowverse".
Serial ini mengikuti Barry Allen, diperankan oleh Grant Gustin, seorang penyelidik TKP yang mendapatkan kecepatan super-manusia, yang dia gunakan untuk melawan penjahat.
"The Flash" adalah salah satu dari sejumlah proyek pembuatan film dan serial di Vancouver yang produksinya harus ditunda karena adanya kasus positif COVID-19.
Adapun sejumlah serial lainnya yang juga menghentikan produksi, termasuk "Why Women Kill" (CBS), "Mythic Quest" (Apple TV+), "Call Your Mother" (ABC), "Bosch" (Amazon) dan"Claws" (TNT).
Ada pula "The Gilded Age" (HBO), "Genius: Aretha" (National Geographic), "The Witcher", "Dear White People" dan "Vikings: Valhalla" (Netflix), "Chicago Fire" dan "Chicago Med" (NBC), "The Resident" (Fox), hingga "Big Shot" (Disney+).
Baca juga: Batman akan kembali diperankan Michael Keaton dalam film 'Flash'