Dalam hal ini, merubah bagian pelek disarankan untuk tidak dilakukan secara asal-asalan tanpa tahu pelek yang akan dibeli itu adalah asli atau palsu yang kini banyak beredar di pasaran.
Menurut Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya mengungkapkan bahwa pelek replika merupakan pelek yang diproduksi semirip mungkin dengan pelek aslinya, mulai dari model, logo, hingga nama pelek itu sendiri.
"Pelek TW sendiri adalah penyebutan lain dari pelek replika, artinya sama, yaitu pelek yang diduplikasi. Kata TW sendiri merupakan singkatan dari Taiwan, di mana negara tersebut memang dikenal sebagai negara pembuat pelek replika," ungkap Hendra Wijaya dalam keterangan resminya, Senin.
Dia juga melanjutkan bahwa pelek orisinal sendiri adalah pelek yang dari sisi desain, nama, logo dibuat oleh brand itu sendiri. Tidak ada unsur duplikasi karena hasil desain dan produksi tim internal masing-masing. Build quality nya juga tentu lebih terjamin.
Baca juga: Ini tips modifikasi velg Raize-Rocky
Meski begitu, dia juga tidak menyarankan penggunaan komponen yang menyangkut keamanan berkendara ada baiknya jangan diganti asal-asalan. Walaupun setelah itu mobil akan tampil keren, tetap saja percuma jika mengorbankan sisi keamanan. Bahkan hal tersebut akan membuat kerugian yang lebih besar untuk ke depannya.
"Ada baiknya hindari penggunaan pelek replika yang berisiko. Walaupun aman di kantong, namun belum tentu aman buat diajak nyelonong. Apalagi penggunaan daily use, tetap berhati-hati," jelas dia.
Penggunaan dan fenomena dari pelek ini memang sudah hadir sejak beberapa tahun yang lalu, peminat dari pelek ini sendiri terus berkembang. Meski begitu, masih banyak oknum nakal menjual pelek non orisinil yang mereka sebut orisinil.
"Pelek replika biasanya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan pelek orisinalnya. Pelek orisinal harganya pasti lebih tinggi karena melibatkan banyak proses. Mulai dari proses konsep desain, riset bahan, pengujian kekuatan, hingga proses produksi," ujar dia.
"Faktor kedua adalah sisi kualitas. Demi menekan biaya, biasanya pelek replika cenderung kompromi di bahan, metode produksi, quality control, dan finishingnya kurang rapi dibandingkan pelek asli," kata dia.
Dari dua faktor tersebut, para pecinta modifikasi yang baru mulai terjun bisa mengamati dan mencernanya agar nantinya tidak tertipu oleh oknum pedagang-pedagang nakal.
Kendati demikian, untuk menggunakan pelek TW atau replika memang tidak ada yang melarangnya. Namun menjaga keamanan pada saat berkendara adalah kewajiban setiap pengguna jalan. Jadi, kalau ada yang orisinal dan berkualitas dengan standar SNI, JWL, VIA seperti HSR Original, akan lebih baik menggunakan yang seperti itu.
Dalam hal ini, HSR memiliki Original Design yang disebut sebagai HSR Original. HSR Original sendiri merupakan bagian dari HSR Wheel yang dikhususkan memuat desain-desain orisinal dari HSR. Saat ini HSR Original sudah memiliki beberapa series pelek dengan desain asli yang dibuat dan diimplementasikan oleh tim R&D HSR Wheel.
"HSR Original kita terbagi beberapa series, mulai dari Myth Series, NX Series, Boroko Series, Invation Series, RAI-S Series, dan sebentar lagi akan keluar FE Series. Beberapa diproduksi dengan metode casting, dan beberapa lainnya metode forging. Dari segi harga, tentu saja jenis casting memiliki harga yang lebih murah dibanding forged. Karena proses pembuatannya sendiri sudah berbeda," kata dia.
"HSR Kailolo dari NX Series, HSR Myth 05 dari Myth Series, dan HSR Gymkana dari Boroko Series adalah pelek orisinal yang saat ini sedang banyak permintaan. Dengan manufacturing capability yang berkualitas, tentu saja masyarakat akan mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan harapannya," tambah dia.
Baca juga: Modifikasi velg dengan sembarangan bisa mengundang bahaya
Baca juga: Ini manfaat merotasi ban mobil
Baca juga: Jenis velg dan material berdasarkan pembuatannya