Mengelola tingkat kekebalan tubuh usai terkena penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 itu melalui diet yang direkomendasikan ahli gizi menjadi penting untuk mencegah komplikasi kesehatan lainnya.
"Tingkat pemulihan pasien telah meningkat secara signifikan. Namun, mereka tidak lepas dari ancaman penyakit lain yang mengancam jiwa," ujar pakar gizi asal India, Sujata Sharma seperti dikutip dari Indian Express, Selasa.
Untuk kasus diabetes misalnya, meskipun tidak ada pengganti obat-obatan, pengelolaan penyakit dimungkinkan dengan pengaturan pola makan.
Menurut Sharma, penting bagi penyandang diabetes mengatur kembali rencana diet mereka setelah pulih dari COVID-19. Diet seimbang dapat membantu mereka sembuh dengan cepat dan tetap terlindungi dari infeksi lain. Pola makan seperti apa yang sebaiknya mereka terapkan?
Baca juga: Pola makan hingga penyakit penyebab gigi jadi sensitif
Sarapan
Sarapan menjadi bagian penting dari diet yang harus dilakukan dalam waktu dua jam setelah bangun tidur, antara pukul 8:00-9:00. Seorang pasien diabetes yang pulih dari COVID-19 bisa memilih satu mangkuk gandum dengan susu skim (menambahkan buah beri dan kacang), satu mangkuk quinoa dengan sayuran atau dua telur dadar (putih telur saja).
Camilan pagi-siang
Waktu antara sarapan dan makan siang bisa diisi dengan camilan bergizi (pukul 11.30). Sekitar 100 gram buah-buahan seperti apel, jambu biji, pir, stroberi, pepaya, semangka atau kacang-kacangan paling cocok untuk camilan tengah hari.
Makan siang
Seiring berjalannya hari, tubuh membutuhkan energi untuk melanjutkan fungsinya. Makan siang yang sehat dapat memenuhinya (antara 13.30-14.30) misalnya satu mangkuk sayuran hijau, hidangan ayam buatan sendiri, dan satu mangkuk nasi merah.
Baca juga: Mengatur pola makan untuk kulit yang berjerawat
Camilan sore
Saat hari menjelang senja (16.30-17.30), pasien diabetes perlu untuk memulihkan tingkat energi. Camilan ringan seperti teh tanpa gula, buah-buahan, sup ayam, biskuit, yogurt dengan buah beri bisa menjadi pilihan.
Makan malam
Makan malam menjadi salah satu waktu makanan penting (19.30 hingga 20.30) dan dapat terdiri dari sepiring salad seperti satu mangkuk sayuran hijau, hidangan ikan buatan sendiri. Setelah makan malam, pasien bisa meminum segelas susu bila mereka merasa lapar.
Walau begitu, ada baiknya, pasien tetap berkonsultasi dengan dokter untuk membantu merencanakan pola makannya, sembari tetap melanjutkan pengobatan dan latihan fisik demi meminimalkan berbagai risiko kesehatan usai pulih dari COVID-19.
Baca juga: Tips memulai diet bagi penderita obesitas
Baca juga: Hindari disfungsi ereksi dengan pola makan terbaik
Baca juga: Cara batasi konsumsi gula, garam dan lemak selama isolasi diri