Jakarta (ANTARA) - Bagi sejumlah orangtua, menidurkan anak adalah satu tantangan tersendiri karena tidak jarang dibarengi dengan tantrum anak. Ketika diajak untuk beristirahat tidur kadang anak mulai merengek, berteriak bahkan mengamuk.
Meskipun si kecil memang membutuhkan waktu untuk istirahat setelah seharian penuh beraktivitas, namun penolakan dan ketidaksiapan anak untuk berhenti beraktivitas dan beristirahat justru membuat mereka memasuki tantrum yang otomatis membuat pekerjaan orangtua menjadi bertambah.
Ada banyak alasan mengapa si kecil mengamuk. Bisa karena mereka sedang sakit, tidak nyaman atau hanya sedang tidak mood untuk tidur.
Baca juga: Cara atasi anak tantrum ala Chelsea Olivia
Berikut beberapa tips dan trik yang dilansir dari Times of India yang sekiranya dapat membantu para orang tua untuk menidurkan si kecil pada waktunya.
1. Beri pilihan
Cobalah untuk membuat si kecil merasa bahwa mereka dapat mengendalikan situasi. Caranya adalah dengan memberi mereka pilihan yang dapat Anda terima.
Anda dapat memberi mereka pilihan tentang buku mana yang ingin mereka baca, mainan apa yang ingin dimainkan sebelum tidur atau jika mereka ingin pergi menyikat gigi terlebih dahulu kemudian membaca buku atau membaca buku terlebih dahulu lalu menyikat gigi.
Pada intinya carilah alternatif yang membuat Anda dan si kecil bahagia.
2. Terapkan rutinitas
Cobalah membiasakan si kecil dengan pola rutinitas karena hal ini dapat membuat segalanya jauh lebih mudah daripada yang Anda pikirkan. Kegiatan yang sudah menjadi rutinitas akan membuat si kecil dapat merencanakan apa saja yang harus mereka ikuti dan memberi mereka kebebasan untuk melakukan sesuatu sendiri karena mereka sadar akan langkah-langkah yang harus mereka ambil.
Baca juga: Tips dukung anak tumbuh bahagia meski di tengah pandemi
Rutinitas secara tidak langsung juga akan meningkatkan kontinuitas tidur dan mengurangi masalah saat waktu tidur si kecil.
3. Mengenalkan aromaterapi
Tidak ada salahnya untuk Anda mencoba mengenalkan si kecil dengan aroma wewangian yang biasanya identik untuk memberi rasa tenang pada orang dewasa.
Berinteraksi dengan indra penciuman mereka bisa menjadi hal baik untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil secara keseluruhan, apalagi karena dapat membantu menenangkan pikiran mereka selama rutinitas waktu tidur mereka.
Memperkenalkan aroma yang menenangkan seperti lavender dan chamomile dapat membantu mereka rileks saat akan tidur. Tidak harus dengan minyak esensial atau parfum, Anda dapat memperkenalkannya dalam bentuk lilin, diffuser bahkan sabun mandi si kecil.
Baca juga: Latihan yoga ibu dan anak bantu tingkatkan kualitas hubungan
4. Putar musik yang menenangkan
Memutar musik yang menenangkan dapat menenangkan saraf dan perlahan-lahan dapat membuat si kecil mengantuk.
Alunan musik yang tenang secara perlahan-lahan dapat membantu menenangkan si kecil melalui indra pendengaran mereka. Anda bisa mencoba membacakan dongeng sebelum tidur dengan alunan musik yang tenang. Kegiatan ini dapat terus dilakukan sampai si kecil melewati usia balita bahkan lebih besar daripada itu.
Para peneliti telah menyimpulkan bahwa alunan musik yang tenang yang diperdengarkan sesaat sebelum tidur, dapat meningkatkan kualitas tidur. Dan jika si kecil dapat tidur dengan pulas, tentunya itu akan mempermudah Anda untuk mengerjakan kegiatan lain sebelum tidur atau sekedar menikmati "me time".
Baca juga: Kenali penyebab anak lebih rentan alami dehidrasi
5. Hindari layar gawai dan televisi
Menghindari "screen time" sebelum tidur adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan jika Anda ingin si kecil dapat tidur nyenyak. Screen time atau Waktu layar dapat merangsang pikiran si kecil dan membuatnya lebih aktif dari yang Anda inginkan.
Cahaya dari gawai atau televisi dapat mengurangi kantuk dan menekan melatonin. Oleh sebab itu waktu layar sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur mereka.
Maka lebih baik hindari ponsel, laptop, dan televisi setidaknya satu jam sebelum waktu menidurkan si kecil.
Baca juga: Ini alasan penting anak 5-12 tahun wajib bergerak aktif
Baca juga: Kenali karakter anak agar proses PJJ berjalan lancar
Baca juga: Cara membangun kesadaran peduli sampah pada anak dengan 3R