Indonesia kembali terima 4 juta vaksin Sinovac
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menerima kedatangan 4 juta dosis vaksin COVID-19 jenis Sinovac tahap ke-110 pada Senin untuk memperkuat persediaan vaksin yang ada saat ini.
"Dengan masuknya 4 juta dosis vaksin Sinovac ini, maka total jumlah vaksin yang telah mendarat di Indonesia mencapai 317.494.660 dosis, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta.
Nadia mengatakan kedatangan vaksin terbaru ini, membuat ketersediaan vaksin di Indonesia aman dan mencukupi.
Ia mengatakan ketersediaan vaksin berkontribusi kepada optimalisasi percepatan dan perluasan program vaksinasi nasional.
“Hal ini seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah di seluruh Indonesia," katanya.
Sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo, kata Nadia, setiap vaksin jadi yang telah datang akan secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat. Begitu pula dengan vaksin yang tiba hari ini.
Nadia menambahkan program vaksinasi perlu dukungan penuh dari masyarakat sebagai pelaku sekaligus penerima manfaat upaya proteksi kesehatan. Pemerintah meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksin segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan terdekat.
“Adapun bagi yang sudah melengkapi vaksinasi, mari kita dorong dan bantu keluarga, kerabat, tetangga sekitar kita untuk segera divaksinasi. Mari kita juga sampaikan informasi yang benar terkait vaksinasi, agar masyarakat terhindar dari hoaks yang merugikan,” katanya.
Selain memberikan jaminan ketersediaan stok vaksin, Nadia juga mendorong upaya edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi dalam rangka percepatan program.
“Kami tegaskan sekali lagi, seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” katanya.
Nadia juga meminta masyarakat untuk disiplin menjaga protokol kesehatan. "Hal tersebut hendaknya membuat kita mawas diri dan semakin waspada mencegah proses penularan. Caranya, memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, juga upaya-upaya lain seperti mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," katanya.
Tercatat total jumlah vaksin yang telah terdistribusi selama Januari - Oktober 2021 berjumlah 235.598.924 dosis dengan rincian sebagai berikut:
CoronaVac 1 ds : 3.000.000
CoronaVac 2 ds (melalui Kontrak Pembelian) : 49.568.476
CoronaVac 1 ds (melalui Hibah) : 10,723,080
CoronaVac 2 ds (melalui Hibah dari RRT) : 1,999,376
Covid-19 Bio Farma : 121,091,300
AstraZeneca (melalui Covax, B2B, dan Hibah) : 28.527.224
Moderna : 8.000.160
Sinopharm (Hibah dari Arab Saudi) : 749.502
Sinopharm RC (Hibah dari RRT ) 2 ds / vial : 170.000
Janssen : 450.020
Pfizer : 18.104.580.
"Dengan masuknya 4 juta dosis vaksin Sinovac ini, maka total jumlah vaksin yang telah mendarat di Indonesia mencapai 317.494.660 dosis, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta.
Nadia mengatakan kedatangan vaksin terbaru ini, membuat ketersediaan vaksin di Indonesia aman dan mencukupi.
Ia mengatakan ketersediaan vaksin berkontribusi kepada optimalisasi percepatan dan perluasan program vaksinasi nasional.
“Hal ini seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah di seluruh Indonesia," katanya.
Sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo, kata Nadia, setiap vaksin jadi yang telah datang akan secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat. Begitu pula dengan vaksin yang tiba hari ini.
Nadia menambahkan program vaksinasi perlu dukungan penuh dari masyarakat sebagai pelaku sekaligus penerima manfaat upaya proteksi kesehatan. Pemerintah meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksin segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan terdekat.
“Adapun bagi yang sudah melengkapi vaksinasi, mari kita dorong dan bantu keluarga, kerabat, tetangga sekitar kita untuk segera divaksinasi. Mari kita juga sampaikan informasi yang benar terkait vaksinasi, agar masyarakat terhindar dari hoaks yang merugikan,” katanya.
Selain memberikan jaminan ketersediaan stok vaksin, Nadia juga mendorong upaya edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi dalam rangka percepatan program.
“Kami tegaskan sekali lagi, seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” katanya.
Nadia juga meminta masyarakat untuk disiplin menjaga protokol kesehatan. "Hal tersebut hendaknya membuat kita mawas diri dan semakin waspada mencegah proses penularan. Caranya, memakai masker dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, juga upaya-upaya lain seperti mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," katanya.
Tercatat total jumlah vaksin yang telah terdistribusi selama Januari - Oktober 2021 berjumlah 235.598.924 dosis dengan rincian sebagai berikut:
CoronaVac 1 ds : 3.000.000
CoronaVac 2 ds (melalui Kontrak Pembelian) : 49.568.476
CoronaVac 1 ds (melalui Hibah) : 10,723,080
CoronaVac 2 ds (melalui Hibah dari RRT) : 1,999,376
Covid-19 Bio Farma : 121,091,300
AstraZeneca (melalui Covax, B2B, dan Hibah) : 28.527.224
Moderna : 8.000.160
Sinopharm (Hibah dari Arab Saudi) : 749.502
Sinopharm RC (Hibah dari RRT ) 2 ds / vial : 170.000
Janssen : 450.020
Pfizer : 18.104.580.