Gumas targetkan luas tanam jagung 200 hektare pada 2022

id Gunung Mas, Kalimantan Tengah,berita kalteng,pemkab gumas,Gumas targetkan luas tanam jagung 200 hektare pada 2022

Gumas targetkan luas tanam jagung 200 hektare pada 2022

Foto dokumentasi – Bupati Gumas Jaya S Monong bersama Wabup Efrensia L.P Umbing, Kepala Distan Gumas Letus Guntur, dan lainnya saat panen perdana jagung hibrida di lahan perkebunan Poktan Biwit Jaya, Kecamatan Tewah, akhir September 2021 lalu. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian setempat menargetkan luas tanam jagung hibrida pada tahun 2022 mencapai 200 hektare, yang tersebar di sejumlah kecamatan.

“Target tanam jagung tahun 2022 mencapai 200 hektare, yang rencananya akan diprioritaskan di Kecamatan Kurun, Tewah, Rungan, dan Manuhing,” ucap Kepala Distan Gumas Letus Guntur di Kuala Kurun, Rabu.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Gumas ini menyebut, untuk sasaran kelompok tani terkait program tanam jagung tahun 2022 sedang diproses.

Pada tahun 2021 lalu, tutur dia, Pemkab Gumas menargetkan luas tanam jagung bisa mencapai 300 hektare pada 32 poktan di delapan kecamatan, 19 desa dan enam kelurahan.

Mantan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Gumas ini menyampaikan, dalam perjalanannya, target tanam jagung seluas 300 hektare tersebut bisa tercapai bahkan terlampaui.

Baca juga: Perbaikan jalan Palangka Raya-Kuala Kurun terkendala cuaca

“Pada akhir Desember 2021 lalu ada kelompok tani yang melakukan tanam jagung secara mandiri. Mereka yang membuat target tanam jagung bisa melampaui 300 hektare,” paparnya.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil evaluasi, permasalahan hama menjadi tantangan bagi poktan. Walau demikian, tim khusus dari Distan Gumas selalu siap membantu poktan mengatasi permasalahan tersebut.

Sebelumnya, Bupati Gumas Jaya S Monong menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas jagung hibrida, supaya petani mendapat untung walau lahan yang digarap terbatas.

Dia menyebut, pengelolaan hendaknya dilakukan secara maksimal sehingga produktivitas meningkat. Petani tidak perlu mengejar luasan lahan yang digarap, namun yang penting adalah berapa ton yang dihasilkan.

“Agar produktif, maka penggunaan benih, pupuk, dan lainnya juga harus benar-benar dipilih yang berkualitas,” kata orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini.

Baca juga: Perangkat daerah di Gumas diingatkan siapkan usulan DAK 2023

Baca juga: Legislator Gumas berharap izin yang sudah dicabut benar-benar dihentikan

Baca juga: DLHKP Gumas optimis target PAD 2022 tercapai