Kasus infeksi Omicron kemungkinan mendominasi di AS
Jakarta (ANTARA) - Otoritas kesehatan tertinggi Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa varian Omicron yang sangat menular kemungkinan mendominasi kasus infeksi virus corona di AS, seperti dilaporkan The Guardian pada Rabu (12/1).
Varian Omicron, yang merupakan varian terbaru virus corona setelah varian Delta, dalam waktu kurang dari satu bulan bertanggung jawab atas lebih dari 98 persen kasus baru COVID-19 di negara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
"Saya kira sulit untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi saat ini, yaitu (bahwa) kebanyakan orang akan terinfeksi COVID-19" ujar Janet Woodcock, Pelaksana Tugas Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, seperti dikutip surat kabar Inggris itu.
"Yang perlu kita lakukan adalah memastikan rumah sakit tetap dapat berfungsi," kata Woodcock.
"Omicron, dengan tingkat efisiensi penularan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan menulari hampir semua orang," ujar Anthony Fauci, Kepala Penasihat Medis untuk Gedung Putih, seperti dikutip The Guardian.
Penerjemah: Xinhua
Varian Omicron, yang merupakan varian terbaru virus corona setelah varian Delta, dalam waktu kurang dari satu bulan bertanggung jawab atas lebih dari 98 persen kasus baru COVID-19 di negara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
"Saya kira sulit untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi saat ini, yaitu (bahwa) kebanyakan orang akan terinfeksi COVID-19" ujar Janet Woodcock, Pelaksana Tugas Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, seperti dikutip surat kabar Inggris itu.
"Yang perlu kita lakukan adalah memastikan rumah sakit tetap dapat berfungsi," kata Woodcock.
"Omicron, dengan tingkat efisiensi penularan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan menulari hampir semua orang," ujar Anthony Fauci, Kepala Penasihat Medis untuk Gedung Putih, seperti dikutip The Guardian.
Penerjemah: Xinhua