Ketua DPRD minta pengecekan jembatan Soekarno rutin dilakukan

id Jembatan soekarno, kuala pembuang, dprd seruyan, ketua dprd, zuli eko prasetyo, seruyan, kalteng

Ketua DPRD minta pengecekan jembatan Soekarno rutin dilakukan

Jembatan Ir Soekarno di Kuala Pembuang, Senin (21/2/2022). (ANTARA/Radianor)

Pemeliharaan yang saya maksud itu bukan seperti mempercantik tampilannya saja seperti melakukan pengecatan, tapi konstruksinya yang harus benar-benar diperhatikan
Kuala Pembuang (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Zuli Eko Prasetyo meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat melakukan pengecekan rutin jembatan Ir Soekarno.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, untuk jembatan itu setiap lima tahun sekali dilakukan pengecekan konstruksinya. Jadi yang menjadi atensi saya dalam hal ini jembatan Soekarno,” kata Zuli Eko di Kuala Pembuang, Senin.

Dia mengatakan, pengecekan ini untuk mengetahui keadaan konstruksi jembatan tersebut, sehingga apabila ada kerusakan bisa dilakukan perbaikan agar jembatan bisa dimanfaatkan terus menerus oleh masyarakat.

“Pemeliharaan yang saya maksud itu bukan seperti mempercantik tampilannya saja seperti melakukan pengecatan, tapi konstruksinya yang harus benar-benar diperhatikan,” ungkapnya.

Terlebih lagi, untuk jembatan Ir Soekarno ini juga cukup lama beroperasional sejak 2009, artinya jika sampai saat ini dilakukan rutin pengecekannya maka seharusnya sudah dilakukan sebanyak dua kali yakni pada 2014 dan 2019.

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR provinsi dan mereka juga rutin setiap lima tahun sekali melakukan pengecekan terhadap jembatan yang merupakan aset mereka,” jelasnya.

Maka dari itu, dirinya meminta agar hal tersebut bisa menjadi perhatian bersama, mengingat untuk jembatan Ir Soekarno ini merupakan akses utama masyarakat baik ke luar ibu kota Kuala Pembuang maupun masuk kota tersebut.

“Jembatan ini harus bisa kita maksimalkan perawatannya, apalagi hal itu merupakan akses satu-satunya masyarakat Kuala Pembuang,” harapnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, biasanya untuk konstruksi tersebut apabila ada yang rusak sedikit dan terlalu lama dibiarkan tidak dilakukan perbaikan, maka kerusakannya akan semakin meluas.

“Kalau tidak segera diperbaiki kerusakannya akan meluas, contohnya yang kita perlunya biasanya hanya Rp100 ribu kalau dibiarkan terus menerus akan bertambah menjadi Rp 400 ribu,” demikian Zuli Eko.