Penanganan banjir di Sampit libatkan masyarakat
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mengatakan, penanganan banjir yang masih kerap terjadi di Sampit memerlukan keterlibatan masyarakat agar hasilnya lebih efektif dan optimal.
"Saya ingin menghidupkan kembali gotong royong di lingkungan masing-masing dan kami akan mengecek itu. Karena bagaimanapun, kemampuan pemerintah daerah baik di anggaran maupun personil itu terbatas. Jadi harus koordinasi bagus," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal ini menanggapi banjir yang masih kerap melanda Sampit saat hujan deras, terlebih ketika bersamaan dengan kondisi Sungai Mentaya sedang pasang. Seperti terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu (8/5), banjir merendam sejumlah jalan dan permukiman warga Sampit.
RSUD dr Murjani tidak luput dari sasaran banjir, khususnya pada bangunan lama yang berada di bagian tengah area rumah sakit tersebut. Akibatnya, aktivitas di bangunan itu sedikit terganggu.
Menurut Halikinnor, geografis Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang ini memang rawan dilanda banjir karena posisinya cukup rendah. Jika sungai sedang pasang dan kebetulan terjadi hujan deras cukup lama maka banjir akan terjadi.
Ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dalam beberapa tahun terakhir. Drainase di sejumlah lokasi seperti di Jalan Achmad Yani, MT Haryono dan lainnya telah direhabilitasi secara bertahap.
Baca juga: Dinkes Kotim waspadai munculnya hepatitis akut
Dampaknya cukup bagus karena kini ruas jalan tersebut tidak lagi menjadi langganan banjir. Jika sempat tergenang pun, kini kondisinya tidak terlalu lama karena air dengan cepat ke sungai sehingga genangan surut.
Pemerintah daerah terus berupaya membenahi drainase di kota ini. Beberapa titik lokasi rawan banjir akan dibenahi drainasenya agar tidak sampai tergenang saat hujan deras.
Halikinnor kembali menekankan pentingnya kepedulian dan keterlibatan warga dalam mengatasi masalah ini. Warga diharapkan turut menjaga kebersihan drainase atau parit agar air mengalir lancar sehingga tidak sampai meluber menggenangi jalan maupun permukiman.
"Saya ingin mengajak warga melalui RT untuk menjaga lingkungan. Paling tidak dengan begitu pada saat hujan deras, air tidak tergenang lama, apalagi waktu air sungai pasang. Kalau surut air tergenangnya sebentar saja," demikian Halikinnor.
Baca juga: Wabup Kotim ikut punguti sampah berserakan di Pantai Ujung Pandaran
Baca juga: Arus mudik masih mengalir dari Pelabuhan Sampit menuju Jawa
Baca juga: Legislator Kotim soroti pedagang di Pantai Ujung Pandaran buang sampah sembarangan
"Saya ingin menghidupkan kembali gotong royong di lingkungan masing-masing dan kami akan mengecek itu. Karena bagaimanapun, kemampuan pemerintah daerah baik di anggaran maupun personil itu terbatas. Jadi harus koordinasi bagus," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Hal ini menanggapi banjir yang masih kerap melanda Sampit saat hujan deras, terlebih ketika bersamaan dengan kondisi Sungai Mentaya sedang pasang. Seperti terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu (8/5), banjir merendam sejumlah jalan dan permukiman warga Sampit.
RSUD dr Murjani tidak luput dari sasaran banjir, khususnya pada bangunan lama yang berada di bagian tengah area rumah sakit tersebut. Akibatnya, aktivitas di bangunan itu sedikit terganggu.
Menurut Halikinnor, geografis Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang ini memang rawan dilanda banjir karena posisinya cukup rendah. Jika sungai sedang pasang dan kebetulan terjadi hujan deras cukup lama maka banjir akan terjadi.
Ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dalam beberapa tahun terakhir. Drainase di sejumlah lokasi seperti di Jalan Achmad Yani, MT Haryono dan lainnya telah direhabilitasi secara bertahap.
Baca juga: Dinkes Kotim waspadai munculnya hepatitis akut
Dampaknya cukup bagus karena kini ruas jalan tersebut tidak lagi menjadi langganan banjir. Jika sempat tergenang pun, kini kondisinya tidak terlalu lama karena air dengan cepat ke sungai sehingga genangan surut.
Pemerintah daerah terus berupaya membenahi drainase di kota ini. Beberapa titik lokasi rawan banjir akan dibenahi drainasenya agar tidak sampai tergenang saat hujan deras.
Halikinnor kembali menekankan pentingnya kepedulian dan keterlibatan warga dalam mengatasi masalah ini. Warga diharapkan turut menjaga kebersihan drainase atau parit agar air mengalir lancar sehingga tidak sampai meluber menggenangi jalan maupun permukiman.
"Saya ingin mengajak warga melalui RT untuk menjaga lingkungan. Paling tidak dengan begitu pada saat hujan deras, air tidak tergenang lama, apalagi waktu air sungai pasang. Kalau surut air tergenangnya sebentar saja," demikian Halikinnor.
Baca juga: Wabup Kotim ikut punguti sampah berserakan di Pantai Ujung Pandaran
Baca juga: Arus mudik masih mengalir dari Pelabuhan Sampit menuju Jawa
Baca juga: Legislator Kotim soroti pedagang di Pantai Ujung Pandaran buang sampah sembarangan