Gempa Mamuju sebabkan sejumlah bangunan rusak

id BNPB, gempa mamuju, gemla sulbar,Gempa Mamuju sebabkan sejumlah bangunan rusak

Gempa Mamuju sebabkan sejumlah bangunan rusak

Tangkapan layar - Kerusakan akibat gempa M 5,8 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022). (ANTARA/HO-BNPB)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa dengan magnitudo (M) 5,8 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Rabu menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan.

"Guncangan gempa mengakibatkan atap Gedung Serba Guna PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat roboh. Laporan visual yang diterima BNPB terlihat beberapa kursi berserakan akibat tertimpa atap," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.

Gempa dirasakan sedang selama kurang lebih 5 detik. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, warga sempat panik dan keluar rumah maupun gedung.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa juga dirasakan sedang di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Kepanikan juga sempat dialami warga di dua kabupaten tersebut, namun kondisi berangsur kondusif.

"Hingga siaran pers ini dikeluarkan, pihak BPBD setempat masih melakukan kaji cepat dan pendataan kerusakan setelah gempa tersebut," ujar Abdul.

Berdasarkan kajian inaRISK, Provinsi Sulawesi Barat termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak enam kabupaten memiliki potensi bahaya tersebut dengan total luas bahaya 157,522 hektare. Sementara di Kabupaten Mamuju memiliki potensi bahaya gempa sedang hingga tinggi dengan lima kecamatan masuk di dalamnya.

BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga apabila terjadi gempa susulan. Hindari berada dalam bangunan untuk sementara waktu.

Pada gempa bumi, sebagian besar korban timbul akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Masyarakat dapat melakukan asesmen mandiri dengan memanfaatkan fitur Asesmen Cepat Bangunan Sederhana (ACeBS) pada Inarisk Personal untuk mengetahui kerentanan rumah tinggal sederhana terhadap ancaman gempa bumi.

Gempa berkekuatan M 5,8 mengguncang wilayah Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu siang, pukul 12.32 WIB. Pusat gempa bumi tercatat berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer tepatnya 43 km sebelah barat daya Kabupaten Mamuju.

Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu, sekitar pukul 12.54 WIT, akan tetapi kejadian itu tidak berpotensi tsunami.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi mengatakan pusat gempa terletak di 44 kilometer barat laut Manokwari pada kedalaman delapan kilometer.

"Dilihat dari letak dan magnitudonya gempa bumi yang terjadi siang ini tidak berpotensi tsunami, masyarakat Manokwari dan sekitarnya diimbau tenang dan tetap waspada dalam melaksanakan aktivitas," ujar dia.
 
Ia juga melaporkan prakiraan cuaca wilayah Kabupaten Manokwari yang berawan dalam dua hari ke depan (9-10 Juni), hujan ringan diprakirakan terjadi pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIT.
 
"Dua hari ke depan kecepatan angin di wilayah perairan Manokwari berkisar antara 5-30 kilometer/jam dari arah timur ke selatan, dengan suhu normal 24-32 derajat Celcius serta kelembaban sekitar 65-95 persen," ujar Daniel Tandi.

Selanjutnya, pada 19 Mei 2022 gempa bumi dengan magnitudo 5,5 juga menggetarkan wilayah Manado, Sulawesi Utara, dan sekitarnya pada Kamis pukul 22:29:16 WIB.

Laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa berada pada koordinat 1.75 LU-126.38 BT atau 141km barat laut Halmahera Barat dengan kedalaman 10 KM.

Gempa dirasakan dalam skala MMI III di Manado, Tondano dan Bitung, Sulawesi Utara.
 
Dan diakhir Mei 2022, gempa dengan magnitudo (M) 5,4 mengguncang Provinsi Lampung pada Selasa sekitar pukul 14.10 WIB, menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima di Jakarta.

Episentrum gempa berada pada 100 kilometer barat daya Tanggamus, Lampung, lokasi berada di 6.18 derajat Lintang Selatan dan 104.11 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.